Corona Ganas, Ribuan Karyawan Hotel Terancam jadi Penganggur

Senin, 30 Maret 2020 – 09:47 WIB
Pertemuan pengurus PHRI dan pihak terkait mendorong kreativitas industri perhotelan di tengah ganasnya wabah virus corona. Foto:sarjono/ANTARA

jpnn.com, KENDARI - Banyak karyawan hotel di Kendari, Sulawesi Tenggara, terancam jadi penganggur akibat sektor pariwisata dihajar wabah virus corona, COVID-19.

Sekretaris Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulawesi Tenggara Eko Dwisasono, bisnis properti sektor perhotelan memasuki iklim tidak sehat.

BACA JUGA: Jenderal Andika Perkasa: Jangan Sewenang-wenang Membagi Begitu Saja Sama Rata

"Tidak ada faktor lain di balik merosotnya hunian hotel, kecuali wabah Virus Corona yang menerpa Indonesia. Mudah-mudahan segera berlalu agar ekonomi kita menggeliat kembali," kata Eko di Kendari, Senin (30/3).

Dia mengatakan, tingkat hunian hotel di Kota Kendari terjun bebas yang berimplikasi pada penurunan pendapatan.

BACA JUGA: Ada Pejabat Meninggal, Jenazah Dikubur pakai Prosedur Korban Corona

"Kalau kapasitas 100 kamar dan yang terisi hanya 5 kamar, 2 kamar, bahkan banyak hotel kosong pengunjung berarti nol (pendapatan, red)," kata Eko Dwisasono.

Data PHRI Sultra menyebutkan hotel bintang dan non-bintang di Kota Kendari sebanyak 130, terdiri dari hotel bintang 30 dan 100-an hotel non-bintang.

BACA JUGA: Para Pekerja Disuruh di Rumah Saja, Gaji Tetap seperti Biasa

Dari jumlah tersebut, kata Eko yang juga pemilik Hotel Cendana, tersedia 3.100 kamar dan 6.000 tempat tidur. Sedangkan karyawan yang menggantungkan hidup dari bisnis properti tersebut sekitar 2.000 orang.

"Kemerosotan hunian hotel sudah dipastikan penyebabnya wabah virus corona. Mudah-mudahan segera berlalu agar ekonomi kita menggeliat kembali," katanya.

GM Hotel Zahra Kendari Mahmud mengatakan industri perhotelan luluh lantak karena wabah virus corona.

"Kami tidak bisa banyak cerita. Bisnis perhotelan sakarat. Tidak ada vaksin bagi dunia perhotelan, kecuali berbuat konkret mencegah dan membasmi virus corona," kata Mahmud.

Hal yang tidak dapat dihindari jika badai corona tidak segera berlalu adalah ledakan penganggur yang dapat berimplikasi pada krisis ekonomi serta kerawanan sosial, katanya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler