Corona Masih Menggila, Pemerintah Malaysia Digoyang Mosi Tidak Percaya

Jumat, 08 Mei 2020 – 22:19 WIB
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin. Foto: Reuters

jpnn.com, PUTRAJAYA - Di tengah wabah virus corona, Malaysia kembali menghadapi potensi krisis politik. Kali ini giliran Perdana Menteri Muhyiddin Yassin yang digoyang mosi tidak percaya di parlemen.

Ketua Dewan Rakyat Mohamad Ariff Md Yusof hari ini, Jumat (8/5), menyetujui mosi yang diajukan mantan PM Mahathir Mohamad. Dalam pernyataan yang dilansir di Kuala Lumpur, dia menyatakan pernyataan mosi tidak percaya tersebut akan diajukan dalam pertemuan parlemen mendatang.

BACA JUGA: Malaysia Mulai Pulih, Mal-Mal di Kuala Lumpur Kembali Buka

Mohamad Ariff mengatakan dirinya menerima dua mosi dari Mahathir pada 4 Mei 2020 lalu. Salah satu mosi yang diajukan adalah bahwa Perdana Menteri Muhyiddin Yassin tidak menguasai mayoritas dewan.

"Mosi ini akan dibawa ke pertemuan Dewan Rakyat mendatang," katanya.

BACA JUGA: Puluhan TKI Ilegal dari Malaysia Diamankan dari Perairan Tanjungbalai

Parlemen dijadwalkan untuk duduk bersama selama satu hari pada 18 Mei mendatang. Pada awalnya mereka dijadwalkan untuk berdiskusi dari 9 Maret hingga 16 April, namun ditunda hingga 18 Mei sampai 23 Juni.

Pemerintah kemudian memutuskan untuk mengadakan satu hari pertemuan pada 18 Mei, mengingat adanya Perintah Kawalan Pergerakan (MCO) yang diberlakukan pada 18 Maret untuk mengekang penyebaran COVID-19.

BACA JUGA: Harga BBM di Malaysia Cuma Sebegini, Silakan Bandingkan dengan Indonesia

Pada Maret lalu Mahathir mengatakan bahwa upaya Pakatan Harapan (PH) mengakukan mosi tidak percaya pada Muhyiddin di Parlemen tidak mungkin berhasil. Saat itu Mahathir mengatakan Muhyiddin sekarang ada di pemerintahan sehingga dia mampu membujuk banyak orang.

"Saya menemukan bahwa beberapa pendukung saya telah diangkat menjadi menteri, sehingga sekarang mereka beralih posisi," katanya.

Akhir Februari lalu Malaysia mengalami krisis politik setelah secara mendadak Mahathir Mohamad mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Perdana Menteri Malaysia.

Setelah itu Raja Malaysia atau Yang dipertuan Agong kemudian menunjuk Muhyiddin Yassin sebagai penggantinya setelah sepekan lebih mencari suara dari para anggota parlemen. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler