Corona Sudah Susah Cari Mangsa, Kolam Renang Dibuka Lagi 15 Mei

Minggu, 10 Mei 2020 – 13:20 WIB
Para peselancar berjalan ke perairan Pantai Bondi di Sydney, Australia, Selasa (28/4/2020). Foto: ANTARA FOTO/Xinhua/Bai Xuefei/pras

jpnn.com, NEW SOUTH WALES - New South Wales akan membuka kembali kafe dan restoran serta taman bermain dan kolam renang pada 15 Mei 2020.

Hal ini setelah hasil pengujian secara luas di negara bagian terbesar Australia menunjukkan penyebaran virus corona jenis baru COVID-19 telah melambat tajam.

BACA JUGA: Kisruh Bantuan di Masa Pandemi, Bentrok Rakyat vs Polisi, 6 Tewas

New South Wales merupakan wilayah yang paling parah terdampak virus corona dengan cakupan 45 persen dari total kasus terkonfirmasi dan kematian di seluruh Australia.

Namun, negara bagian itu telah mencatat hanya dua kasus pada Sabtu (9/5) dari 10.000 orang yang dites.

BACA JUGA: 37 Daerah di Jatim Zona Merah, Hanya Satu Saja yang Bersih

Perkembangan itu membuka jalan bagi pelonggaran aturan karantina wilayah secara hati-hati.

"Hanya karena kita melonggarkan pembatasan bukan berarti virus menjadi kurang mematikan atau kurang menjadi ancaman. Semua itu berarti kita telah melakukannya dengan baik sampai saat ini," kata Perdana Menteri New South Wales Gladys Berejiklian kepada wartawan, Minggu (10/5).

BACA JUGA: Aa Gym Mengomentari Kelakuan Ferdian Paleka, Begini Kalimatnya

Mulai 15 Mei 2020, otoritas setempat akan mengizinkan kafe dan restoran untuk menampung hingga 10 pengunjung sekaligus dan rumah tangga untuk menerima kunjungan lima orang.

Taman bermain dan kolam renang juga diizinkan dibuka kembali. N amun dengan batasan ketat.

Kebijakan itu sesuai dengan tiga langkah pelonggaran penguncian yang ditetapkan pemerintah Australia, yang menargetkan satu juta orang kembali bekerja pada Juli.

Tempat ibadah di New South Wales juga akan dibuka kembali, maksimal bagi 10 orang pada Jumat pekan depan.

Acara pernikahan, yang sebelumnya hanya terbatas untuk dua tamu, dimungkinkan dihadiri oleh 10 tamu. Acara pemakaman dibolehkan dihadiri oleh 20 pelayat.

Negara bagian itu sebelumnya mengumumkan sekolah dibuka kembali mulai Senin (11/5), tetapi mengizinkan siswa ke sekolah hanya sekali dalam seminggu.

Tanpa menjelaskan kerangka waktu lebih lanjut, Berejiklian menyebut upaya membuka kembali perekonomian akan bergantung pada data tentang tingkat infeksi, termasuk pengamatan atas dampak pembukaan kembali sekolah.

"Kami terus melakukan pendekatan yang hati-hati di New South Wales, tetapi juga pendekatan yang memiliki fokus pada pekerjaan dan ekonomi, karena kita tidak dapat terus hidup seperti ini hingga tahun depan atau sampai ada vaksin," kata Berejiklian. (Reuters/antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler