jpnn.com, KUALA LUMPUR - Kementrian Kesehatan Malaysia (KKM) melaporkan pada akhir 2020 ini negara tersebut mencatatkan kasus COVID-19 tertinggi sepanjang pandemik melanda sebanyak 2.525 kasus.
"Jumlah ini menjadikan jumlah kasus positif COVID-19 di Malaysia sebanyak 113.010 kasus. Manakala jumlah kasus aktif terjangkit COVID-19 adalah 23.598 kasus," ujar Dirjen Kesehatan Malaysia, Dr Tan Sri Noor Hisham Abdullah di Putrajaya, Kamis (30/12).
BACA JUGA: Satgas Covid-19 Tingkatkan Kebijakan 3T di 2021
Dari jumlah kasus baru tersebut, ujar dia, terdapat 13 kasus impor yang terjangkit dari luar negeri manakala penularan COVID-19 dalam negeri adalah sebanyak 2.512 kasus.
Selangor melaporkan kasus harian baru tertinggi yaitu sebanyak 1.205 kasus (47.7 persen).
BACA JUGA: Pesan Irjen Fadil Imran Buat Tim Pemburu Covid-19 di Malam Tahun Baru, Jangan Ragu!
Dari jumlah ini sebanyak 995 kasus (82.6 persen) adalah dari klaster-klaster dan penyaringan kontak terdekat COVID-19 yang aktif dijalankan di lapangan.
"Ini diikuti oleh Sabah sebanyak 299 kasus (11.8 persen) dan Malaka sebanyak 239 kasus (9.5 persen)," katanya.
BACA JUGA: Varian Baru COVID-19 Masuk Malaysia, Filipina Panik, Satu Pulau Ditutup
Sebanyak 304 kasus (12.0 persen) yang dilaporkan berkaitan klaster-klaster di depot tahanan Imigrasi dan penjara yang melibatkan Klaster Penjara Jalan Harapan (285 kasus), Klaster Pagar Siput (delapan kasus), Klaster Tembok Mempaga (lima kasus), Kluster Pagar Bentong (dua kasus), Klaster Tembok Gajah (satu kasus), Klaster Tembok (satu kasus), Klaster Kolam Air (satu kasus) dan Klaster Penjara Seberang Perai (satu kasus).
"Hingga kini terdapat 131 kasus positif COVID-19 yang sedang di ICU, di mana 60 kasus memerlukan bantuan pernafasan," katanya.
Noor Hisham mengatakan terdapat penambahan delapan kasus kematian COVID-19 sehingga menjadikan jumlah kumulatif kasus kematian COVID-19 di Malaysia adalah sebanyak 471 kasus. (ant/dil/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Adil