jpnn.com, SEOUL - Korea Selatan akan memobilisasi pasukan militer di ibu kota Seoul untuk membantu petugas kesehatan garis depan menangani lonjakan kasus COVID-19 dan karena korban jiwa serta jumlah pasien dalam perawatan kritis meningkat.
Korea Selatan pada Jumat melaporkan 689 kasus baru infeksi virus corona.
BACA JUGA: DPR Minta Vaksin Covid-19 dari Sinovac jangan Diedarkan Sebelum Kantongi EUA BPOM
Dari 689 kasus baru itu, 673 diantaranya ditularkan secara lokal, sehingga total kasus COVID-19 menjadi 40.786, kata Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA).
Sementara korban jiwa akibat infeksi virus corona di Korsel meningkat delapan menjadi 572 orang, menurut laporan KDCA.
BACA JUGA: Relawan Covid-19 Mulai Kelelahan, Tetapi Semangat Masih Membara
Lonjakan kasus memberikan pukulan terhadap sistem penanggulangan pandemi kebanggaan Korea Selatan yang telah berhasil menggunakan pelacakan, pengujian dan karantina invasif untuk menghindari penguncian (lockdown) dan menahan gelombang wabah corona sebelumnya.
Korsel juga sempat berhasil menjaga jumlah kasus tambahan di bawah 50 per hari selama sebagian besar musim panas.
BACA JUGA: Satgas Covid-19: Perhatikan Multisektor dalam Penerapan PSBB Ketat
Pihak berwenang Korsel pun pada pekan ini bergegas membangun tempat-tempat tidur rumah sakit dengan menggunakan kontainer pengiriman untuk meringankan beban di fasilitas medis yang disebabkan oleh gelombang terbaru virus corona di negara itu.
Jumlah pasien COVID-19 yang dalam kondisi serius atau parah telah meningkat mendekati 170 orang. Hal itu mendorong otoritas kesehatan untuk menyiapkan lebih banyak tempat tidur rumah sakit secara nasional.
Menyebut gelombang wabah corona saat ini sebagai krisis kritis, Perdana Menteri Chung Sye-kyun mengatakan dia akan mengirim sekitar 800 petugas militer, polisi dan petugas pemerintah di setiap distrik di wilayah Seoul dan sekitarnya untuk membantu melacak calon pasien.
Para pekerja dan staf medis garis depan terus berjuang setiap hari untuk melakukan penyelidikan epidemiologi tanpa akhir, melakukan pengujian, dan mengamankan persediaan tempat tidur yang tidak memadai.
Semua upaya itu dilakukan karena jumlah kasus COVID-19 yang dikonfirmasi terus tumbuh di berbagai daerah termasuk wilayah metropolitan Seoul, kata Chung dalam rapat kerja pemerintah pada Jumat.
"Pada akhirnya, upaya untuk meredam gelombang wabah corona kali ini adalah kunci untuk meraih kemenangan dalam upaya pencegahan virus di wilayah Seoul dan sekitarnya," ujar Chung.
Sebagian besar kasus baru COVID-19 di Korsel telah dilaporkan di ibu kota Seoul, kota pelabuhan Incheon, dan Provinsi Gyeonggi -- yang menampung 13,5 juta orang dan mengelilingi kedua kota tersebut. (ant/dil/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Adil