jpnn.com, SEMARANG - Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit di Kudus, Jawa Tengah diketahui sudah mendekati 100 persen akibat peningkatan kasus covid-19.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sigap meminta Bupati Kudus Hartopo dan dinas kesehatan setempat untuk langsung menambah tempat tidur baik ICU maupun isolasi di rumah sakit.
BACA JUGA: Didampingi Ganjar, Menteri Tjahjo Minta Semua Beres Sebelum Pilpres 2024
Apabila penambahan itu masih dirasa sulit dipenuhi, Ganjar berencana membuatkan rumah sakit darurat.
"Yang jelas persoalan yang harus diselesaikan di sana itu menambah tempat tidur tetapi kalau nanti sulit betul, kami akan turunkan rumah sakit darurat," kata Ganjar usai mengikuti rapat dengan Kemenkes secara daring, Rabu (2/5).
BACA JUGA: Pak Ganjar Gelar Lomba Pidato ala Bung Karno, Ikut Yuk
Terkait RS darurat covid-19 itu, lanjut Ganjar, saat ini sedang dilakukan asesmen.
"Kalau harus membuat rumah sakit darurat, kami sudah siap. TNI/Polri sudah siap. SDM kami dorong, perawatnya dari PPNI dan dari kami, termasuk dokter dari provinsi maupun IDI sudah disiapkan," tegasnya.
BACA JUGA: Sungguh Mulia Perbuatan Pak Ganjar untuk Istri Mantan Pengawal Bung Karno Ini, Bikin Terharu
Meski begitu, Ganjar berharap Pemkab Kudus segera melakukan tindakan-tindakan perbaikan.
"Pengalaman saya waktu dulu mengalami kenaikan dan BOR tinggi, saya itu tinggal perintah saja ke rumah sakit. Kamu tambah ICU dan tempat tidur isolasi. Kalau ndak punya duit, pakai saja BLUD. Tidak ada yang tidak bisa, semuanya bisa. Ini hanya butuh mau dan strong leadership dari bupati," tegasnya.
Ganjar akan terus mendampingi Kudus dalam mengatasi persoalan ini. Kementerian Kesehatan, BNPB juga sudah turun untuk membantu.
"Akan kami pandu, biar teman-teman Kudus nyaman semuanya. Kalau sulit bisa langsung komunikasi dengan kami, bantuan apa yang dibutuhkan," ucapnya.
Sambil menunggu hasil asesmen terkait keputusan rumah sakit darurat, Ganjar mengatakan akan menerapkan pola gotong royong. Beberapa daerah di sekitar Kudus dimintanya untuk membantu penanganan.
"Pola gotong royong ini diapresiasi pak Menkes, karena semua daerah penyokong Kudus mau mendukung dan membantu. Misalnya Semarang saya senang, karena BOR nya tidak tinggi dan ikhlas menerima pasien dari Kudus. Ini yang akan kita dorong terus," imbuhnya.
Selain Kudus, Ganjar juga meminta beberapa daerah siaga dengan mempersiapkan kemungkinan-kemungkinan terjadi lonjakan. Rumah sakit harus benar-benar disiapkan agar tidak kesulitan ketika terjadi peningkatan.
"Selain Kudus, saya minta tambahannya itu di Tegal, Sragen dan beberapa daerah lain kami minta ditambah. Selain itu, testing, tracing harus terus ditingkatkan. Tidak boleh kendor, karena ini bisa dijadikan acuan penanganan termasuk antisipasi potensi varian baru," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yulianto Prabowo menerangkan, kondisi BOR rumah sakit di Kudus memang cukup mengkhawatirkan sehingga penambahan tempat tidur baik ICU maupun isolasi harus segera dilakukan.
"Selain itu, banyak tenaga kesehatan di Kudus yang terkonfirmasi positif Covid-19 sehingga kami dari provinsi berupaya melakukan penambahan tenaga. Saat ini, sudah ada 48 tenaga kesehatan yang kami kirim ke Kudus untuk mem-back up," ucapnya. (flo/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Natalia