COVID-19 Mengganas, Sultan HB X: Satu-satunya Cara ya Lockdown Totally

Jumat, 18 Juni 2021 – 17:50 WIB
Gubernur Daerah Istimewa Yogtakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X. ANTARA FOTO/Luqman Hakim

jpnn.com, YOGYAKARTA - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menilai tingginya penyebaran kasus COVID-19, perlu ditangani dengan cara-cara khusus.

Salah satunya dengan menerapkan kebijakan lockdown atau penguncian wilayah untuk DI Yogyakarta.

BACA JUGA: Penularan COVID-19 Menggila, Pemerintah Diminta Segera Menerapkan PSBB

"Kami kan sudah bicara 'ngontrol' di RT/RW, kalau gagal terus mau apa lagi. Kami belum tentu bisa cari jalan keluar, satu-satunya cara ya lockdown totally," ujar Sri Sultan di Kantor Kepatihan, Yogyakarta, Jumat (18/6).

Menurut Sultan, melalui kebijakan PPKM Mikro yang kembali diperpanjang hingga 28 Juni 2021, Pemda DIY bahkan telah mengatur secara mendetail mengenai pengetatan teknis kegiatan masyarakat hingga di level RT/RW.

BACA JUGA: Khusus Buat ASN yang Sudah Pensiun, Tolong Perhatikan Permintaan ini

Melalui kebijakan itu, penyelenggaraan kegiatan masyarakat tidak hanya mensyaratkan persetujuan dari kelurahan, tetapi juga harus disertai persetujuan kecamatan.

"PPKM ini kan sudah bicara menangani di RT/RW, padukuhan, kalau itu pun gagal, mobilitasnya seperti ini kalau weekend, ya terus mau apa lagi, ya lockdown," ucap Raja Keraton Yogyakarta ini.

BACA JUGA: Ada Permintaan Khusus dari Wapres untuk Pelaku UMKM, Begini

Sri Sultan juga mengaku heran dengan tingkat pemanfaatan tempat tidur atau "bed occupancy rate" (BOR) pasien COVID-19 di DIY yang mengalami kenaikan begitu cepat dalam sepekan.

Dari biasanya di kisaran 36 persen, kini meningkat tajam mencapai 75 persen.

Mengenai wacana penerapan lockdown, Sultan akan segera menggelar rapat bersama dengan mengundang para dokter beserta pemerintah kabupaten/kota di DIY.

"Saya sudah bicara masalah karantina di masing-masing kabupaten, ya saya mendengar nanti hari Senin siang kita rapat bersama baik dengan dokter-dokter maupun dengan kabupaten/kota."

"Mereka mau lebih mengetatkan masyarakatnya tidak," katanya.

Dia menyadari bahwa kasus COVID-19 yang terus berkembang secara fluktuatif tidak hanya terjadi di Tanah Air.

Bahkan beberapa negara lain seperti Malaysia dan Singapura kembali menerapkan lockdown.

"Jadi mungkin grafiknya memang fluktuatif, tidak ada pick, naik turun. Tetapi lepas dari kondisi seperti itu ya memang harus punya kemampuan mendisiplinkan diri. Kalau enggak ya selamanya begini terus," ujar Sultan.

Kasus konfirmasi COVID-19 di DIY bertambah 592 kasus pada Jumat (18/6), sehingga secara kumulatif mencapai 51.338 kasus.

Sementara kasus sembuh bertambah 237 kasus menjadi 44.843 kasus dan meninggal bertambah 12 kasus sehingga total kasus meninggal mencapai 1.342 kasus.(Antara/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler