jpnn.com, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyebut ada 20 kasus covid-19 bersamaan dengan penerapan hari pertama penerapan PSSB Surabaya Raya.
Sebanyak 20 kasus itu berasal dari Kota Surabaya. Sementara itu total wilayah Jatim secara keseluruhan ada tambahan 59 kasus covid-19 baru.
BACA JUGA: Untuk Warga yang Berencana Mudik ke Surabaya, Baca Dulu Peringatan dari Bu Risma Ini
Dengan begitu, saat ini terdapat 392 kasus positif covid-19 di Kota Surabaya. Sementara jumlah total infeksi covid-19 di Jatim mencapai 855 kasus, dengan 152 kasus sembuh, dan 95 lainnya meninggal.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, tak hanya ada tambahan di Kota Surabaya, tambahan kasus baru juga terjadi di beberapa daerah lain.
BACA JUGA: PSBB Dibuat untuk Kebaikan, Tetapi Masih Banyak Masjid di DKI Gelar Tarawih
Di antaranya Kabupaten Sidoarjo 11 kasus, Kabupaten Lamongan enam kasus, Kabupaten Gresik dua kasus, Kabupaten Tulungagung empat kasus, dan Kabupaten Probolinggo satu kasus.
Selanjutnya ada tambahan pula dua kasus di Kota Malang, dua kasus di Kabupaten Pasuruan, dua kasus di Kabupaten Jember, empat kasus di Kota Probolinggo, dua kasus Kabupaten Blitar, satu kasus di Kota Pasuruan, dan dua kasus di Kabupaten Pacitan.
BACA JUGA: Ini yang Terjadi di Surabaya, Satu Hari Sebelum PSBB
"Jadi per hari ini ada tambahan 59 kasus. Kembali Kota Surabaya tertinggi dengan 20 kasus baru. Ini artinya, kita tetap harus waspada dengan semua ini," kata Khofifah saat melakukan konferensi pers terkait persebaran data covid-19 di Jawa Timur.
Mantan Menteri Sosial itu meminta masyarakat untuk lebih waspada dan menjaga kesehatan, agar terhindar dari virus covid-19.
Selain itu, warga harus tetap melakukam protokol kesehatan yakni social dan physical distancing untuk memutus rantai penyebaran virus corona.
Khusus di Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo, Khofifah ingin masyarakat tetap tinggal di rumah, dan keluar apabila memang ada hal yang sangat mendesak. Karena mereka tak tahu, apakah ada orang tanpa gejala (OTG) yang positif covid-19.
Menurutnya, saat ini sudah ada 21 persen pasien positif di Kota Surabaya merupakan orang yang masuk dalam kategori OTG.
Hal itu sangat berbahaya karena para OTG, tidak merasakan gejala klinis covid-19, tetapi mereka merupakan carrier virus tersebut.
"Oleh karena itu, kehati-hatian kita, kewaspadaan kita dan seluruh kesiapsiagaan kita, terutama pada saat kita memulai PSBB seperti hari ini, itu harus dilipat gandakan," katanya. (ngopibareng/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia