CPMI Jalani Program Peningkatan Kemampuan Bahasa Korea

Selasa, 25 September 2018 – 09:20 WIB
CPMI Jalani Program Peningkatan Kemampuan Bahasa Korea. Foto: BNP2TKI

jpnn.com, CIREBON - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) bekerja sama dengan Direktorat Pembinaan Pelatihan dan Kursus, Ditjen PAUD dan Pembinaan Kursus, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Nasional (LPPM UNAS), dan Cyber Edu Inkor menggelar upgrading skill bahasa Korea.

Kegiatan itu bertujuan meningkatkan kualitas calon pekerja migran Indonesia (CPMI) yang dilaksanakan secara sinergi antara BNP2TKI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan lembaga pelatihan.

BACA JUGA: Deputi Perlindungan BNP2TKI Bicara Soal PMI di Carrousel

Selain itu, kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan kecakapan berbahasa Korea bagi CPMI pada program G to G ke Korea Selatan untuk sektor perikanan yang telah lulus ujian sistem point EPS tahun 2018 serta telah memiliki sertifikat sistem poin .

Acara itu sepenuhnya dibiayai oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Program ini juga diikuti oleh 400 orang peserta dari delapan kabupaten/kota. Masing-masing kabupaten dan kota ada sebanyak 50 orang.

BACA JUGA: BNP2TKI Sukses Memfasilitasi PMI di Arab Saudi dan Keluarga

“Yaitu, Jawa Barat meliputi Kabupaten Cirebon dan Indramayu, Jawa Tengah meliputi Kabupaten Cilacap, Kendal, Brebes dan Pati, untuk Jawa Timur meliputi Tulungagung dan Ponorogo,” kata Deputi KLN dan  Promosi  Elia Rosalina Sunityo saat membuka Upgrading Skill Program Kecakapan Bahasa Korea di SMK Maritim Cirebon, Jawa Barat, Minggu (23/9).

Pelatihan ini akan dilaksanakan selama 28 hari mulai 23 September hingga 21 Oktober 2018.

BACA JUGA: Kepala BNP2TKI Akan Tuntut Pemilik Akun @Maid.Recruitment

Metode yang digunakan adalah 25 hari belajar  secara online dan tatap muka di kelas selama tiga kali pertemuan.

Lokasi belajar pada saat tatap muka di SMK Negeri 2 Indramayu, SMK Maritim Cirebon, SMK Negeri 4 Kendal, SMK Negeri 4 Pati, SMK Negeri 1 Bulakamba Brebes, SMK Negeri 2 Cilacap, SMK Negeri 1 Tulungagung dan SMK Pemkab Ponorogo.

Pembukaan program dipusatkan di Cirebon dan dibuka secara serentak di delapan lokasi.

Dia menambahkan, hal tu merupakan bukti negara hadir di tengah-tengah para pekerja migran Indonesia yang akan bekerja di Korea.

“Melalui upgrading skill ini diharapkan dapat  menjawab dan menyelesaikan masalah tersebut yang pada ahirnya mampu menghadapi persaingan internasional dalam menyiapkan ketersediaan tenaga kerja skill yang berkualitas dan berkompeten,” kata Elin.

Direktur Pembinaan Pelatihan dan Kursus Kemendikbud Yusuf Muhyidin mengatakan, pelatihan untuk CPMI yang akan bekerja ke Korea sangat penting.

Hal itu dalam rangka peningkatan kualitas dan kecakapan kerja.

“Korea itu merupakan negara maju. Masyarakat Korea sangat memperhatikan budaya disiplin. CPMI yang bekerja di negara maju harus mampu menguasai pekerjaannya dan mengetahui SOP-nya. Jangan sia-siakan kesempatan ini. Siapkan mental untuk menjadi pekerja yang andal dan jangan memalukan Indonesia, ujar Yusuf. (adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 12 Tahun Berkiprah, BNP2TKI Akan Menjadi Lembaga Baru


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
BNP2TKI  

Terpopuler