jpnn.com, JAKARTA - Customer Relationship Management (CRM) berbasis teknologi Low-Code No-Code ternyata memiliki banyak kelebihan.
Para praktisi, pemimpin perusahaan, pemilik bisnis hingga profesional berskala global merasakan dampak efektivitas teknologi tersebut.
BACA JUGA: Prioritaskan Inovasi dan Teknologi, Pelindo III Berkolaborasi dengan KAI
Hal itu tentunya menjadi topik yang hangat dan menarik pada perhelatan ACCELERATE Global 2020 yang digelar oleh Creatio, perusahaan global yang menyediakan solusi teknologi untuk bisnis proses hingga CRM.
ACCELERATE adalah pertemuan bergengsi bagi para ahli dan pemimpin bisnis & teknologi sebagai acara tahunan rutin yang diselenggarakan oleh Creatio secara offline di 5 benua dan lebih dari 15 kota di seluruh dunia.
BACA JUGA: Pebisnis Teknologi Hongaria & Indonesia Berdiskusi Lewat Forum Bisnis Virtual HunIndoTech 2.0
Tahun ini, acara dilakukan secara virtual selama 24 jam non-stop dalam 7 bahasa mewakili 5 benua.
ACCELERATE Global - track bahasa Indonesia, Creatio bekerja sama dengan partner bisnisnya di Indonesia yaitu iSystem Asia (PT Inter Sistem Asia).
BACA JUGA: Intip Teknologi Nissan Kicks e-Power yang Terus Diburu
iSystem Asia sebagai partner Creatio di Indonesia telah membantu banyak perusahaan dalam mengimplementasikan teknologi CRM berbasis Low-Code ini di berbagai sektor bisnis; termasuk menerapkan sistem untuk mengukur performa marketing, penjualan dan layanan dan terbukti sangat efektif untuk mendukung kebutuhan industri.
Managing Director iSystem Asia Aina Neva Fiati menuturkan, teknologi Low-Code dari Creatio menggunakan Business Process Management (BPM) dengan teknologi yang membuat proses pengembangan menjadi lebih cepat dan efektif.
Hal itulah yang menjawab kenapa proses implementasi dan pengembangan CRM lebih cepat, tangkas, dan cukup mudah dalam kustomisasi modul-modul CRM sesuai proses bisnis di suatu perusahaan.
Ditambah lagi dengan platform Low-Code yang membuat siapa pun dapat menjadi developer.
“Dan yang terpenting, modul ini dapat diaplikasikan ke dalam sistem CRM untuk mengatur sales, marketing, dan juga layanan suatu perusahaan,” tambah Aina dalam siaran pers.
VP Marketing and Sales, PT Sucofindo (Persero) Muhammad Iqbal menilai teknologi Low-Code modul menjadi sebuah terobosan terbaik untuk mengembangkan sistem perusahaan dalam waktu yang cepat.
“Hanya dalam 2 bulan, sistem otomasi penjualan Sucofindo berhasil dipindahkan menjadi Low-Code CRM dengan bekerja sama dengan iSystem Asia,” kata Iqbal ketika berbicara sebagai speaker di acara Accelerate Global 2020.
Sedangkan Amalia E. Maulana, Ph.D, seorang Branding Consultant serta Ethnographer mengatakan Low-Code dapat mempercepat perputaran business flow yang berdampak pada meningkatnya produktivitas untuk konsumen.
Ia menuturkan, fungsi Low-Code penting karena keberhasilan suatu proses CRM terletak dari ketika konsumen dapat berubah dari sekedar just friend menjadi good friend, dan akhirnya berpuncak pada soulmate.
"Soulmate dari konsumen ini yang dicari oleh setiap perusahaan. Karena harga loyalitas itu tidak ada tandingannya," tegasnya.
Managing Director Germany Qualysoft GmbH Steffen Dudda, merupakan partner Creatio untuk Jerman mengatakan, platform Low-Code modul memudahkan pengembangan sistem aplikasi dan IT suatu perusahaan.
Ananta Dewandono, Senior Partner iSystem Asia menambahkan, teknologi low-code dapat mengakselerasi proses bisnis mulai dari marketing, sales, service, bahkan proses-proses bisnis lain.
"Karena development yang sangat mudah perusahaan mampu mempercepat proses bisnis yang ada," ujarnya.
Pada tanggal 28 Oktober 2020 lalu, Accelerate Global 2020 berlangsung secara live streaming online selama 24 jam tanpa henti.
Terdiri dari lebih dari 200 sesi, 7 bahasa, di 5 benua. (rdo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha