jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Center For Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) Moh Sholeh Basyari mengatakan mayoritas jemaah haji Indonesia puas dengan pelayanan Kementerian Agama.
Hal itu disampaikan setelah pemantauan Tim Pemantau Haji yang dibentuk CSIIS di Mekah dan Madinah.
BACA JUGA: Sakit, Satu Jemaah Calon Haji Asal Nagan Raya Aceh Gagal Berangkat
"Setidaknya ada empat hal yang menjadi fokus pantauan yakni transportasi, akomodasi, konsumsi, dan perilaku jemaah haji Indonesia," kata Sholeh Basyari dalam keterangannya, Minggu (20/6).
Dia menjelaskan secara umum, layanan transportasi dari semua embarkasi haji di Indonesia tepat waktu, sama halnya dengan transportasi dari Bandara Internasional King Abdul Azis, Jeddah ke Mekkah dan Madinah.
BACA JUGA: Uci Sanusi dan Hamidin Terharu Bisa Salat Jumat Perdana di Masjidilharam
"Namun, hal-hal kecil timbul seperti jemaah tidak bisa segera memakai pakaian ihram lantaran tidak ada ruang khusus di bandara yang difungsikan sebagai musala," lanjutnya.
Tak hanya itu, Sholeh menyebutkan tenaga dan petugas haji yang sigap dan hampir 35 persen petugas cakap berbahasa Arab.
BACA JUGA: Peringati Milad ke-5, BPKH Fokus Tingkatkan Pengelolaan Keuangan Haji
"Terkait konsumsi yang disajikan tidak beda dengan di Indonesia. Makanan khas tanah air secara bergiliran disajikan," jelasnya.
Terakhir, lanjut sholeh, perilaku jemaah haji Indonesia lebih tertib terutama saat memasuki pelataran masjid.
"Jemaah haji Indonesia misalnya selalu melepas alas kaki begitu memasuki pelataran masjid, sementara jemaah haji yg lain mengenakan sandal bahkan ketika tawaf," pungkas Sholeh.(mcr8/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 2 Jemaah Calon Haji Asal Kalbar Dirawat di RSBP, Belum Ada Kepastikan Bisa Berangkat atau TidakÂ
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Kenny Kurnia Putra