Sinar matahari dan angin mungkin bisa menjadi ekspor besar Australia berikutnya, menyusul penemuan teknologi penting yang memudahkan pengakutan dan penyaluran energinya dalam bentuk hidrogen.
Pelaku industri terkait bahkan membicarakan kemungkinan hidrogen terbarukan sebagai industri gas alam cair (LNG) berikutnya, yang dapat memasok hidrogen untuk mobil, bus, truk dan kereta api di Jepang, Korea Selatan dan bahkan Eropa.
BACA JUGA: Parlemen Queensland Minta Maaf Atas Mereka Yang Dipidana Karena Homoseksual
Rencana tersebut mendapat dukungan kuat setelah CSIRO berhasil mengembangkan membran logam, yang memungkinkan pemisahan hidrogen dengan kemurnian tinggi dari amonia. Hidrogen murni tersebut dibutuhkan untuk menggerakkan mobil bertenaga hidrogen.
Peneliti utama CSIRO Dr Michael Dolan menjelaskan teknologi yang kini diujicobakan dalam skala industri di Australia, merupakan semacam "missing link" yang memungkinkan hidrogen untuk diangkut dan dipergunakan sebagai sumber energi.
BACA JUGA: Timor Leste Akan Desak Perubahan Batas Laut dengan Australia
"Salah satu masalah besar dengan hidrogen adalah sulit untuk mengangkutnya jarak jauh karena memiliki kepadatan yang rendah," jelasnya kepada ABC News.
"Amonia adalah cara yang sangat bagus untuk mengangkut hidrogen dari titik A ke titik B - dari Australia ke Jepang, misalnya - karena sebenarnya memiliki kepadatan hidrogen lebih tinggi daripada hidrogen cair," kata Dr Dolan.
BACA JUGA: Jaksa Tuntut 80 Kali Cambuk Pasangan Homoseksual di Aceh
"Teknologi yang dikembangkan CSIRO kemudian dapat diterapkan pada tahap penggunaan, mengubah amonia menjadi hidrogen untuk digunakan dalam armada transportasi.
Dr Dolan mengatakan teknologi tersebut berpotensi mengubah Australia menjadi negara adidaya dalam energi terbarukan.
"Hidrogen adalah bahan bakar bersih terpenting. Satu-satunya emisi yang timbul dalam penggunaan hidrogen adalah air. Anda juga bisa memproduksi hidrogen terbarukan dengan sempurna," katanya.
Sementara saat ini hanya ada empat mobil hidrogen di Australia - yang diproduksi Hyundai dan Toyota - Korea Selatan bahkan sudah memiliki taksi bertenaga hidrogen di jalan-jalan.
"Ada potensi pasar sangat besar untuk teknologi ini, mengingat mobil-mobil tersebut mulai melaju di jalan dalam jumlah cukup besar di Asia dan Eropa," kata Dr Dolan.
Di Jepang, Olimpiade Tokyo 2020 akan menjadi wahana untuk menampilkan mimpi negara itu menjadi "masyarakat hidrogen", beralih dari tenaga nuklir setelah bencana Fukushima.
Tertinggal jauh dari negara-negara ini, pemerintah Australia mulai aktif merangkul potensi hidrogen sebagai sumber bahan bakar alternatif yang bersih - dan industri ekspor.
Australia Selatan, misalnya, ingin berinvestasi dalam proyek hidrogen melalui dana energi bersih senilai $ 150 juta karena ingin mengamankan pasokan energinya.
Sementara Pemerintah Khusus Ibukota Australia (ACT) tahun lalu mengumumkan pihaknya akan mengeluarkan $ 180 juta untuk proyek hidrogen, termasuk armada mobil dan stasiun pengisian bahan bakar.
Hal itu menyusul keputusan Australian Renewable Energy Agency menjadikan ekspor energi terbarukan seperti hidrogen sebagai salah satu prioritas investasi senilai $ 800 juta. Peneliti utama CSIRO Dr Michael Dolan menjelaskan teknologi hidrogen terbarukan.
ABC News Perusahaan mengantri
Salah satu pemain kunci di industri ini adalah Andrew Want, Dirut Renewable Hydrogen, perusahaan yang terlibat dalam proyek di New South Wales, Australia Selatan dan Australia Barat.
Dia menggambarkan industri ini sebagai pembotolan dan pengiriman sinar surya pada skala industri. Want mengatakan hidrogen terbarukan saat ini pada tahap yang sama dengan LNG pada tahun 1970an, ketika teknologi memungkinkan gas alam dicairkan dan diangkut.
"Kita benar-benar memiliki industri LNG lainnya di tangan kita, mengekspor energi," katanya.
Want mengatakan industri ekspor hidrogen terbarukan kini mendekati kelayakan komersial, dan teknologi temuan CSIRO merupakan suatu perkembangan penting.
"Apa yang dicapai teknologi CSIRO ini adalah menggunakan amonia terbarukan sebagai cara yang sangat efisien untuk mengangkut hidrogen. Hal itu mengubah keadaan," katanya.
"Korea, Jepang, seluruh Asia Tenggara sekarang dapat mengimpor energi terbarukan Australia dalam bentuk hidrogen terbarukan," ucap Want.
"Dengan menggunakan teknologi CSIRO, mereka bisa 'memecahkan' hidrogen kembali dan menggerakkan kendaraan tanpa karbon," katanya.
Salah satu perusahaan yang menjajaki potensi tersebut adalah perusahaan Norwegia, Yara, yang mengekspor amonia dari pabriknya di Pilbara, Australia Barat.
Yara berupaya melakukan percobaan yang melibatkan tenaga surya 2,5 MW untuk menyalakan proses elektrolisisnya, dengan kemungkinan menggerakkan seluruh operasinya menggunakan sinar matahari yang melimpah di kawasan ini.
Walikota setempat, Peter Long dari Kota Karratha, menyambut baik hal itu di wilayahnya yang berlimpah sinar matahari, fasilitas ekspor dan infrastruktur gas.
"Benar-benar terbarukan, [bisa menyediakan] lapangan kerja selamanya dan kami dapat mengekspor gas hidrogen ke Jepang," katanya.
Masyarakat hidrogen masa depan mungkin masih menjadi mimpi - namun Pilbara dan Australia tampaknya mengambil posisi yang baik untuk memainkan peran kunci.Apa itu hidrogen terbarukan?Hidrogen mengandung energiHidrogen terbarukan diproduksi dengan memurnikan air laut, kemudian memisahkan hidrogen dan oksigen melalui elektrolisisProses pemisahan menggunakan tenaga surya atau anginHidrogen menjadi wahana penyimpan energi terbarukan seperti surya atau anginKemudian dikonversi ke dalam bentuk yang bisa diangkut untuk ekspor
Diterbitkan Jumat 12 Mei 2017 oleh Farid M. Ibrahim dari artikel berbahasa Inggris di ABC News.
Lihat Artikelnya di Australia Plus
BACA ARTIKEL LAINNYA... Juri Masterchef Australia Dituduh Serang Fan Klub Bola Sydney FC