Chef selebriti George Calombaris telah dituduh melakukan serangan setelah pertengkaran yang terjadi pada saat grand final liga sepak bola Australia atau A-League, Minggu (7/5/2017) malam.
Sebuah video menampilkan aksi Calombaris yang meneriaki dan mendatangi seorang penggemar di tribun penonton Stadion Sepak Bola Sydney, sebelum polisi menyuruhnya pergi.
BACA JUGA: Wakil Australia Isaiah Firebrace Lolos Babak Final Eurovision 2017
Dalam video tersebut, Calombaris, yang muncul di acara TV âMasterchefâ milik saluran Network Ten, menggerakkan syal klub favoritnya yang terpasang di leher ke arah penggemar Sydney FC berusia 19 tahun, yang tengah meneriakinya. Calombaris kemudian mendekati remaja itu dan mendorong dadanya.
Seseorang di tengah keramaian terdengar berteriak "bayar stafmu keparat", sebelum bintang televisi itu mendatangi remaja tersebut.
BACA JUGA: Anggaran Australia 2017: Pajak Naik, Bantuan Luar Negeri Berkurang
Chef berusia 38 tahun itu dikenai tuduhan penyerangan umum dan diperkirakan akan menghadapi sidang bulan depan.
Chef Calombaris duduk di barisan depan saat klub Melbourne Victory bertanding dan kalah 4-2 dalam adu penalti melawan Sydney FC dalam babak penentuan A-League.
BACA JUGA: Puluhan Pemda di Australia Barat Diduga Lakukan Praktik Penipuan
Tak lama setelah kejadian pada hari Minggu (7/5/2017) tersebut, Calombaris mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ia beraksi setelah "olok-olok" yang didengarnya berubah menjadi ejekan terhadap keluarganya.
"Saya benar-benar kecewa dengan apa yang terjadi tadi malam. Saya benar-benar terkejut saat suasana pasca pertandingan bola berubah menjadi pelecehan pribadi terhadap keluarga saya," tutur Calombaris.
Ia berujar, "Saya menyesal atas cara saya bereaksi, saya kecewa karena membiarkan hal itu terjadi kepada saya, dan dengan tulus saya meminta maaf jika menyinggung perasaan siapapun."
Calombaris mengatakan bahwa ia tersinggung oleh "seorang penonton yang meneriakkan komentar kasar dan menghina" terhadap keluarganya, dan ia sendiri telah melaporkan situasinya ke manajemen Melbourne Victory serta Federasi Sepak Bola Australia.
Menurut keterangan polisi setempat, remaja yang terlibat dalam pertengkaran itu tidak terluka.
Pada bulan April, Calombaris meminta maaf setelah bisnis restorannya terungkap membayar para staf dengan upah yang rendah.
Terungkap bahwa 162 dari 450 karyawan di restoran Calombaris - termasuk mereka yang bekerja di sejumlah restorannya di Melbourne, yakni The Press Club, Gazi dan Hellenic Republic -dipotong gajinya hingga mencapai total $ 2,6 juta (atau setara Rp 26 miliar).
Calombaris mengatakan bahwa ia "hancur" akibat situasi tersebut, yang membuatnya membayar kembali gaji karyawannya dengan rata-rata lebih dari $ 16.000 (atau setara Rp 160 juta).
Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.
Lihat Artikelnya di Australia Plus
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahasiswa di Australia Kini Lebih Stres