jpnn.com, PALEMBANG - Cuaca buruk yang melanda Palembang menyebabkan delapan penerbangan dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang terpaksa ditunda, kemarin (27/9).
“Benar. Jarak pandang hanya 200 meter, beberapa pesawat jadi delay,” tutur Iskandar Hamid, general manager PT AP II Palembang.
BACA JUGA: Aksi Sweeping Angkutan Online Masih Terjadi di Palembang
Delapan pesawat itu, GA 7132 rute Palembang-Bengkulu. Seharusnya berangkat pukul 06.00 WIB, baru bisa terbang pukul 07.24 WIB.
Lalu, Batik Air ID 6871 dari Palembang ke Jakarta. Jadwal berangkat 06.00 WIB, baru bisa terbang 07.01 WIB. Kemudian, GA 7114 dari Palembang ke Jambi, seharusnya berangkat pukul 08.55 WIB, tertunda menjadi pukul 10.03 WIB.
BACA JUGA: Pengusaha dari Palembang Ini Resmi Mundur dari INASGOC
Lion Air JT 1341 rute Palembang-Jakarta, yang harusnya berangkat 07.10 WIB pulang pukul 08.13 WIB. Nam Air IN 880 tujuan Palembang- Pangkal Pinang, harusnya berangkat pukul 07.45 WIB, baru terbang pukul 11.03 WIB.
Lalu, Citilink Qg 111 rute Palembang-Jakarta di Bandara Halim Perdana Kusuma, jadwal pukul 08.20 WIB, baru berangkat pukul 09.53 WIB. “Delay rata-rata berkisar satu jam,” ungkapnya. Untuk pesawat kedatangan, ada Nam Air IN 082, dari Jakarta, harusnya landing pukul 07.45 WIB, mundur jadi pukul 10.26 WIB. Sedang Citilink 820 dari Jakarta, seharusnya landing pukul 07.50 WIB, baru bisa mendarat pukul 09.08 WIB.
BACA JUGA: Inilah 3 Pasangan Calon yang Bertarung di Pilwako Palembang
“Kejadian ini memang membuat penumpang menunggu, syukurnya mereka mau menunggu karena ini cuaca buruk,” tukasnya. District Manager Citilink Palembang, Bachtiar membenarkan adanya delay karena kabut yang menyelimuti udara Palembang pagi hari kemarin. Delay dilakukan demi menjaga keselamatan penumpang.
"Kami menunggu cuaca benar-benar bagus untuk terbang menuju Jakarta," ungkap Bachtiar. Ada sebanyak 170 penumpang yang terpaksa harus tertunda keberangkatannya. Kondisi itu bisa dimaklumi para penumpang.
General Manager PT Garuda Indonesia Tbk Branch Office Palembang, Wahyudi Kresna juga mengakui adanya pesawat Garuda yang delay karena kabut. “Yang delay, Garuda dari Palembang menuju Bengkulu," katanya. Delay hanya berlangsung sekitar 1 jam 15 menit. “Setelah itu, penerbangan untuk Garuda kembali normal," beber Wahyudi.
Kepala Seksi Informasi Stasion Meteorologi BMKG Bandara SMB II Palembang, Agus Santoso mengungkapkan, kabut yang terjadi pagi kemarin merupakan kabut embun. “Dengan jarak pandang yang tidak memenuhi standar, memang tidak boleh memaksakan penerbangan demi keselamatan penumpang,” jelasnya.
Selama masa peralihan kemarau ke musim penghujan, kabut seperti kemarin masih akan sering terjadi. Bahaya kabut ini bukan hanya untuk penerbangan, tapi juga lalu lintas perairan dan di daratan.
Perlu disosialisasikan jarak minimal jangkauan penglihatan untuk masing-masing transportasi. ”Misal, kalau kendaraan di darat, tidak boleh beroperasi jika jarak pandang hanya 10 meter. Yang lain seperti apa,” imbuhnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Iriansyah mengungkapkan, kabut tebal yang menyelimuti Palembang kemarin murni kabut, bukan asap. Untuk jarak pandang siang masih normal 10 ribu meter, dan ISPU standar 45. “Jadi, bisa dibilang masih aman,” jelasnya.(qiw/yun/uni/sid/qda/ce2)
BACA ARTIKEL LAINNYA... IT Jembatan Timbang Senawar Diklaim Mampu Minimalisir Pungli
Redaktur & Reporter : Budi