Cuaca Buruk, Nelayan di Kota Bengkulu tidak Melaut

Minggu, 27 November 2022 – 17:10 WIB
Gelombang tinggi di perairan Bengkulu hingga ke pinggir jalan di Kelurahan Malabero Kota Bengkulu. ANTARA/Anggi Mayasari

jpnn.com - KOTA BENGKULU - Nelayan di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, tidak melaut menangkap ikan untuk sementara waktu.

Hal itu dikarenakan cuaca buruk dan gelombang tinggi yang terjadi sejak beberapa waktu lalu. 

BACA JUGA: Nelayan Hilang Akibat Tersambar Petir di Perairan Buton, Tim SAR Melanjutkan Pencarian

Nelayan di Kelurahan Malabero Kecamatan Teluk Segara Oswadi menyebutkan bahwa sejumlah nelayan di Malabero sudah tidak melaut sejak awal November 2022.

"Sejak beberapa waktu ini kami tidak melaut karena kondisi angin yang menyebabkan terjadinya gelombang tinggi," kata dia Kota Bengkulu, Minggu (27/11).

BACA JUGA: Kapal Dihantam Ombak, Nelayan Meranti Hilang, Tim SAR Terus Bergerak

Menurut dia, jika para nelayan tetap memaksa melaut dengan kondisi gelombang yang tinggi, maka tangkapan yang didapatkan juga sedikit.

Nelayan Kelurahan Malabero, Ali Muzar mengatakan bahwa sejak beberapa waktu lalu tidak melaut. "

BACA JUGA: Gelombang Tinggi Mencapai 4 Meter, Nelayan Lebak Memilih tidak Melaut

Aktivitas kami saat ini hanya duduk di pinggir laut sambil memperbaiki jaring alat untuk menangkap ikan," ujarnya.

Akibat tidak melaut, pendapatan para nelayan terhenti.

Para nelayan kebingungan untuk mendapatkan pemasukan guna memenuhi kebutuhan rumah tangga.

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pulau Baai Kota Bengkulu menjelaskan tingginya gelombang laut disebabkan karena adanya aktivitas awan cumulonimbus.

Adanya aktivitas awan tersebut menyebabkan terjadinya angin kencang dan hujan yang sehingga menimbulkan ombaknya tinggi. "Namun, setelah awan tersebut hilang maka kondisi ombaknya akan kembali normal," sebut Kasi Data dan Informasi BMKG Bengkulu Anang Anwar.

Hingga akhir November 2022 diperkirakan tinggi gelombang di perairan Bengkulu berkisar 1,25 meter hingga 2,50 meter dan kondisi tersebut masih sedang.

Namun, untuk kecepatan angin rata-rata berkisar dari lima knots hingga 10 knots dengan kecepatan angin maksimum mencapai 20 knots. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler