jpnn.com - NEGARA - Cuaca buruk menerjang Selat Bali pada Senin (14/7). Akibatnya, Pelabuhan Gilimanuk di Kabupaten Jembrana, Bali pun ditutup sekitar tiga jam, yakni sekitar 11.50 hingga 15.00. Penutupan itu dilakukan karena cuara buruk itu bisa membahayakan aktifitas pelayaran.
"Seperti biasa, kalau cuaca buruk terjadi dan dianggap membahayakan kapal, pelabuhan kami tutup sementara," kata Manajer Operasional PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Gilimanuk, Wahyudi Susianto. Menurutnya, tujuan penutupan itu adalah untuk mengutamakan keselamatan penumpang.
BACA JUGA: Pemkot Bandung Bentuk Pasukan Penyapu Jalan
Menurutnya, cuaca di Selat Bali bisa berubah setiap saat. Nah, karena itu, penutupan dilakukan secara spontan sesuai situasi di lapangan.
Ia mengaku setiap hari mendapatkan informasi prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika yang bisa dijadikan acuan untuk memantau situasi di jalur penyeberangan Jawa-Bali itu.
BACA JUGA: Tarif Angkutan Naik Maksimal 50 Persen
"Prakiraan BMKG tersebut kami padukan dengan situasi di lapangan. Begitu terlihat cuaca memburuk, kami perintahkan kapal berhenti operasi," ujarnya.
Tentu saja penutupan itu menyebabkan antrean kendaraan yang hendak menyeberang ke Jawa. Penutupan serupa juga dilakukan otoritas di Pelabuhan Ketapang, kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. (ant/rr/mas)
BACA JUGA: Atlet Berprestasi Prioritas jadi PNS
BACA ARTIKEL LAINNYA... Untuk Palestina, Wali Kota pun Menangis
Redaktur : Tim Redaksi