jpnn.com - MENTERI Agama Lukman Hakim Saifuddin menjelaskan, untuk puncak ibadah haji di Armina (Arafah, Muzdalifah, dan Mina) nanti, pihaknya telah melakukan antisipasi menghadapi cuacara ekstrem.
Dia mengatakan, pihaknya telah menyiapkan tenda berpendingin. Sebab, diprediksi saat wukuf suhu udara di Makkah mencapai 50 derajat Celsius.
BACA JUGA: Inilah Ramalan Cuaca di Arab Saudi
Selain itu, demi melancarkan wukuf, pihaknya sudah menambah pasokan air jauh lebih banyak daripada tahun lalu untuk mengantisipasi jamaah mengalami dehidrasi. ”Karpetnya pun kami gunakan yang dingin, bagus, tidak sobek dan jelek,” kata dia.
Namun, jika cuaca tiba-tiba mengalami perubahan ekstrem, jelas Lukman, pihaknya tidak akan bisa berbuat banyak. Sebab, di Armina hanya bisa dipasang tenda. ”Kita berdoa saja tidak terjadi perubahan cuaca yang ekstrem. Menurut perkiraan, udara saat itu panas,” imbuhnya.
BACA JUGA: Empat Lagi Jamaah asal Indonesia Tewas? Ini Upaya Melacaknya
Selain itu, Lukman mengimbau jamaah tidak terlalu banyak beraktivitas, misalnya menjalankan ibadah sunah umrah atau ibadah di Masjidilharam. ”Inti haji itu wukuf.
Jadi, jamaah sebaiknya simpan tenaga dan stamina serta jaga kesehatan karena inti dari haji adalah wukuf. Sebaiknya jamaah melakukan aktivitas yang tidak berat hingga menunggu wukuf,” tuturnya.
BACA JUGA: Korban Luka Dirawat Hingga Hari Wukuf Tiba
Berdasar catatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daker Makkah, hingga kemarin siang waktu Saudi, 114.392 jamaah haji Indonesia sudah berada di Makkah.
Rombongan terakhir jamaah haji Indonesia gelombang pertama yang mendarat di Madinah juga sudah menuju Makkah Sabtu siang. Tinggal sembilan kloter dan semua sudah berangkat menuju Makkah. (*/c9/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Masih Tercium Bau Anyir, Kegiatan Ibadah Haji Berjalan Normal
Redaktur : Tim Redaksi