Masih Tercium Bau Anyir, Kegiatan Ibadah Haji Berjalan Normal

Minggu, 13 September 2015 – 06:56 WIB
Foto: Ist

jpnn.com - MAKKAH – Aktivitas di Masjidilharam kembali normal pasca terjadinya musibah crane (katrol untuk konstruksi bangunan) ambruk. Kegiatan ibadah haji, baik tawaf maupun sai, berjalan seperti biasa lagi.

Mulai kemarin (12/9) pemerintah Arab Saudi menggelar investigasi masif dengan membentuk dua tim penyelidik. Tim itu ditargetkan secepatnya mengungkap penyebab insiden yang menewaskan 107 jamaah haji.

BACA JUGA: Tentang Proyek Renovasi Masjidil Haram, Ini Biaya yang Dibutuhkan

Pantauan Jawa Pos di lokasi kejadian dan sekitar Masjidilharam sampai pukul 19.00 waktu Saudi atau pukul 00.00 WIB menunjukkan, terlihat ribuan jamaah melakukan tawaf (ritual berkeliling Kakbah) dan sai (lari-lari kecil dari Bukit Safa dan Marwa) sebagaimana hari-hari sebelumnya.

Jamaah haji Indonesia pun tampak mendominasi seluruh area tawaf dan sai. Mereka terlihat khusyuk dan tidak terpengaruh musibah yang mengakibatkan ratusan korban tewas tersebut.

BACA JUGA: Ternyata, Crane yang Jatuh Itu Milik Perusahaan Bin Ladin

”Ibadah biasa saja,” kata Sularno, jamaah asal Jambi yang akan melakukan umrah qudum (umrah kedatangan). Jamaah melakukan tawaf melingkar berlawanan arah jarum jam hingga area paling luar mataf (tempat tawaf) di lantai bawah atau lantai utama Masjidilharam. Sebagian jamaah melakukan salat sunah di luar arus utama tawaf.

Di area sai jumlah jamaah bahkan tampak lebih padat. Dua lajur memanjang yang merupakan lintasan sai dipenuhi jamaah berpakaian ihram. Sebagian jamaah menggunakan pakaian biasa. Bahkan, ada yang berwarna. Sebagian jamaah Indonesia bergerombol membuat kelompok-kelompok dan melakukan sai bersama-sama.

BACA JUGA: Cerita Korban Jatuhnya Crane: Tahu-tahu Kaki Kiri Saya Sudah Patah

Di depan pintu masuk utama sai yang menjadi lokasi musibah ambruknya crane, puluhan pekerja dari perusahaan konstruksi Saudi Binladin Group memperbaiki bagian bangunan yang rusak.

Area tempat korban wafat sudah dibersihkan kendati masih menyisakan bau anyir darah. Area musibah diberi dinding pembatas berwarna hijau setinggi 0,5 meter. Puluhan jamaah mengambil gambar para pekerja yang sedang memperbaiki kerusakan bangunan.

Di pintu luar Babussalam (salah satu pintu utama Masjidilharam), kendaraan crane yang terjungkir diberi pagar pembatas seng setinggi 2 meter. Namun, di bagian dekat tangga masuk Babussalam, pembatas hanya berupa tali berwarna merah putih. Puluhan jamaah tak melewatkan kesempatan untuk mengabadikan gambar crane yang terjungkir tersebut. (*/c9/kim)

 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Crane Terjungkal, Bukan Jatuh, Ini Kronologisnya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler