jpnn.com, KERINCI - Hujan deras yang melanda wilayah Kabupaten Kerinci, dari Senin (2/4) lalu, membuat beberapa desa di ujung Barat Provinsi Jambi tertimpa bencana banjir dan puting beliung.
Seperti dilansir Jambi Ekspres (Jawa Pos Group) hari ini, bahwa banjir menimpa wilayah Kecamatan Siulak Mukai yang mengakibatkan puluhan rumah, sawah, dan jalan terendam.
BACA JUGA: Tiga Bulan, Sudah Terjadi 125 Kali Bencana
Begitu juga bencana puting beliung di Tiga Desa Pulau Sangkar, yang menyebabkan ratusan rumah rusak, dan satu warga meninggal dunia.
Untuk banjir terjadi di Desa Ujung Tanjung, Kecamatan Siulak Mukai, dimana setelah hujan deras selama 1 jam lebih, membuat sungai kecil yang ada di Siulak Mukai meluap dan menyebabkan terjadinya banjir bandang.
BACA JUGA: Puting Beliung Rusak 41 Rumah Warga
Puluhan rumah warga terendam banjir yang setinggi paha orang dewasa.
"Air di anak sungai mendadak naik setelah hujan deras, hingga masuk ke rumah-rumah warga," ujar Adlizar, warga Siulak Mukai.
BACA JUGA: Atap Ruang Guru SDN Ditutup Terpal
Dijelaskannya, banjir ini terjadi sekitar pukul 17.00 Wib, setelah hujan lebat yang mengguyur kabupaten Kerinci. Setiap hujan lebat, banjir selalu terjadi wilayah Siulak Mukai hilir. Sebab Sungai Mukai sudah mengalami pendangkalan, sehingga meluap ke pemukiman penduduk.
‘‘Mungkin sungai di sana sudah dangkal, hingga membuat air meluap, ada puluhan rumah yang terendam banjir,’‘ jelasnya.
Epa salah seorang warga setempat, mengatakan, bahwa banjir tersebut akibat luapan sungai Batang Mukai, tapi saat ini airnya sudah surut dan warga sudah memberaihkan rumahnya masing-masing. ‘‘Tadi sore memang banjir, tapi sekarang sudah surut, karena banjir bandang,’‘ singkatnya.
Tidak hanya bencana banjir yang terjadi di kabupaten Kerinci, tapi dalam waktu bersamaan bencana angin puting beliung pun tejadi di kabupaten Kerinci yakni di desa Pulau Sangkar, kecamatan Batang Merangin.
Camat Batang Merangin, Heri, dikonfirmasi membenarkan bahwa tiga desa di Pulau Sangkar, yakni Desa Baru Pulau Sangkar, Desa Sebrang Merangin, dan Desa Pulau Sangkar, kecamatan Batang Merangin dilanda angin puting beliung. Akibatnya, Ratusan rumah rusak.
‘‘Ratusan rumah yang rusak, yakni 22 rumah di Desa Baru Pulau Sangkar, Desa Sebrang Merangin 12 rumah, Desa Pulau Sangkar 43 rumah. Itu yang rusak berat, yang rusak ringan juga banyak,’‘ ujarnya, saat setelah turun di lapangan.
Angin puting beliung yang melanda Tiga Desa tersebut, sambung Camat, bukan hanya saja menyebabkan ratusan rumah rusak. Akan tetapi juga memakan korban jiwa. 1 warga Desa Baru Pulau Sangkar meninggal dunia akibat tertimpa dahan pohon durian.
‘‘Yang meninggal Hasby (52), warga Desa Baru Pulau Sangkar. Waktu puting beliung, korban tertimpa dahan pohon durian bagian kepala,’‘ ungkapnya.
Atas kejadian tersebut, dirinya telah melaporkan ke Pemerintah Kabupaten Kerinci dalam hal ini BPBD. Dan juga ia telah melakukan koordinasi dengan pihak Dinas Sosial, Polsek, Danramil, terkiat langkah yang akan diambil selanjutnya.
‘‘Laporan dan koordinasi dengan pihak terkait, sudah kita lakukan,’‘ ucapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kerinci Darifus dikonfirmasi kemarin, membenarkan adanya banjir bandang yang terjadi di Mukai Hilir pada Senin sore (2/4) kemarin. ‘‘Ya, ada banjir di Mukai Hilir yang merendam rumah puluhan warga, lahan sawah, sekolah dan jalan raya,’‘ sebutnya.
Ditanya jumlah rumah yang terendam banjir akibat luapan sungai di Siulak Mukai ? Kata Darifus, dari laporan tim dari BPBD yang turun ke lapangan, ada sekitar puluhan rumah. ‘‘Untuk rumah yang terkena banjir 27 unit,’‘ bebernya.
Begitu juga bencana angin puting beliung pun tejadi di kabupaten Kerinci yakni di desa Pulau Sangkar, kecamatan Batang Merangin. Darifus mengakui, belum mendapatkan angka secara pasti.
‘‘Rumah yang terkena angin puting beliung di tiga desa Pulau Sangkar. Tapi saya belum mendapatkan informasi dari anggota, apakah ada rumah yang rusak, karena tim masih sedang mendatanya di lapangan,’‘ Pungkasnya. (adi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penumpang Diminta Maklum Jika ada Penerbangan Delay
Redaktur & Reporter : Budi