Cuaca Ekstrim Hambat Pengiriman Bantuan

Sabtu, 30 Oktober 2010 – 07:14 WIB
Rata dengan Tanah. Bantuanpun belum masuk di Muntei Baru, Dusun Betumongah, Pagai Utara Mentawai. Foto: RAKA DENNY/JAWAPOS

PADANG -- Pengiriman bantuan relawan untuk korban tsunami Mentawai diperkirakan melambat dalam 4 hari ke depan karena cuaca ekstrimCuaca ekstrim yang terjadi sejak kemarin menghalangi pendistiribusian bantuan untuk korban tsunami di Kepulauan Mentawai melalui udara dan laut

BACA JUGA: Pengungsi Mulai Stres Ringan

Dua helikopter yang diberangkatkan untuk mengangkut bantuan dari lapangan udara Tabing terpaksa balik ke pangkalan karena terhalang angin kencang dan hujan


Sementara itu, kapal milik PT Pelni yang akan diberangkatkan dari Pelabuhan Telukbayur pada pukul 10.00 WIB terpaksa ditunda hingga pukul 15.00 WIB akibat badai dan gelombang laut yang tinggi

BACA JUGA: Pesisir Sumatera Dibawah Ancaman

Cuaca ekstrim yang diinformasikan BMKG ini akan berlangsung hingga 2 November mendatang dengan ketinggian gelombang laut 2-6 meter
Mengantisipasi terputusnya distribusi bantuan karena cuaca ini BPBD Sumbar terus berupaya bantuan itu bisa diberangkatkan. 

"Kita tetap mengupayakan bantuan tersebut bisa berangkat dan sampai dengan selamat di tujuan

BACA JUGA: Awan Panas Mulai Ancam Warga Magelang

Dengan cuaca seperti sekarang, bukan berarti bantuan berhenti didistribusikan," kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Sumbar, Antorizon.

Meskipun melambat, ungkap Kepala Pusdalops BPBD Sumbar, Ade Edward, pendistribusian ini tetap diupayakan melalui jalur udaraSedangkan melalui jalur laut juga diupayakan tetap berangkat 2 kali sehariHanya saja, bantuan melalui jalur udara tidak bisa diangkut dalam jumlah banyak.

"Kita tetap mendorong bantuan lewat laut dan udaraSetidaknya, mendekati daerah tujuan pembongkaran bantuanSekarang pendistribusian sudah bisa langsung dari Padang menuju Sipora," katanya. 

Sementara itu, jumlah korban meninggal dan luka-luka terus menanjakData sementara Pusdalops BPBD Sumbar menunjukkan korban meninggal 408 jiwa, yang tersebar di Sipora Selatan 41 jiwa, Pagai Selatan 154 jiwa, Pagai Utara 204 jiwa, dan Sikakap 9 jiwaKorban hilang berjumlah 303 orang, luka berat 270 orang, dan luka ringan 142 orangSedangkan korban mengungsi diperkirakan 12.865 orangPengungsi ini tinggal di tenda-tenda pengungsian yang dibangun dengan bahan-bahan seadanya di tiga kecamatan, yaitu 7.784 orang di Pagai Selatan, 4.693 orang di Pagai Utara, dan 388 orang di Sikakap.

Untuk hunian sementara para pengungsi ini, tim dari Kementerian Pekerjaan Umum dan BNPB, serta Dinas Prasjal dan Tarkim sedang melakukan asesmen dan pengkajian mengenai bentuk dan teknis pembuatannya, setelah rapat koordinasi dengan Gubernur Sumbar, Kamis (28/10) malam laluHunian sementara ini akan dituntaskan hingga 2 minggu masa tanggap daruratSebab, setelah masa tanggap darurat berakhir, akan dilakukan rehabilitasi dan rekonstruksi"Tim ini sudah bergerak hari ini (Jumat, 29/10â€"red), dan akan bekerja selama 2 minggu ke depan," ungkap Ade Edward(o)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Merapi Mengganas, 1 Balita Tewas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler