Cuaca Ekstrim, Syahbandar Pontianak Larang Kapal Berlayar

Kamis, 26 Desember 2013 – 15:19 WIB

jpnn.com - PONTIANAK- Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Pontianak mengimbau agar kapal-kapal barang dan penumpang tidak melakukan pelayaran selama beberapa hari ke depan. Hal ini dikarenakan tingginya gelombang di perairan Kalbar. Suhardi selaku Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Pencegahan dan Patroli – Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Pontianak menuturkan, angin kencang dan gelombang tinggi sangat membahayakan pelayaran.

Larangan berlayar ini menyusul adanya prakiraan cuaca yang ekstrim di wilayah perairan Kalbar, yaitu terjadinya angin kencang dan gelombang tinggi yang mencapai 3-4 meter, terutama di wilayah Laut Cina Selatan dan Selat Karimata.  Suhardi menjelaskan larangan berlayar terutama bagi kapal-kapal mesin yang di bawah 3000 gross ton, sementara kapal-kapal di atas 3000 gross ton akan diberikan izin apabila kondisi kapal benar-benar memungkinkan.

BACA JUGA: Banjir di Singkawang Masih Tinggi

Suhardi menyatakan, kantor kesyahbandaran dan otoritas pelabuhan pontianak lebih mengutamakan keselamatan berlayar, untuk itu pihaknya terus berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Pontianak, guna memantau perkembangan cuaca.

“Kita terus melakukan koordinasi dengan BMKG untuk memantau prakiraan cuaca. Kita juga sudah berikan imbauan kepada perusahaan-perusahaan kapal. Namun begitu, saat ini ada beberapa kapal yang diperbolehkan untuk berlayar, seperti kapal-kapal penumpang tujuan Jakarta dan Semarang. Untuk tujuan Ketapang, mulai hari (kemarin) ini juga ada sebagian yang sudah berangkat,” jelas Suhardi.

BACA JUGA: Tersangka, Ketua dan 5 Anggota DPRD Seruyan Ditahan

Dilanjutkan Suhardi, akibat cuaca ekstrim ini, ada sebuah kapal tujuan Semarang-Pontianak yang terkena hantaman gelombang sehingga barang muatannya mengalami kerusakan. “Kemarin, ada kapal dari Semarang tujuan Pontianak terkena hantaman gelombang, sehingga barang muatannya mengalami kerusakan. Kebetulan kapal itu mengangkut truk dan mobil. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu,” cerita Suhardi.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika Balai Besar Wilayah II Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak merilis dalam kondisi cuaca ekstrim saat ini, gelombang tinggi di perairan Kalbar mencapai ketinggian hingga 7 meter. Berdasarkan pantauan BMKG Balai Besar Wilayah II Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak tinggi gelombang mencapai 3 hingga 7 meter di beberapa perairan di Indonesia, khususnya di perairan Kalbar. Untuk itu, pihaknya memperingatkan sejumlah kapal yang akan melakukan pelayaran.

BACA JUGA: BUMN Tunggu Pemprov Riau Bayar Utang

Berdasarkan pemantauan tersebut diperkirakan tujuh hari ke depan ketinggian gelombang berkisar 3-7 meter. Dan cuaca tersebut dapat dikatakan ekstrim untuk pelayaran. Gelombang tertinggi terjadi di wilayah Utara Kalbar meliputi perairan Laut Cina Selatan, kepulauan Natuna 5 - 7 meter termasuk wilayah perairan Anambas. Sementara itu yang juga patut diwaspadai yaitu wilayah perairan Singkawang Sambas dengan ketinggian gelombang 4 -5 Meter dan tingginya gelombang disebabakan adanya pengaruh adanya pusaran angin  diwilayah Singkawang dan Sambas. (arf)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dana Raskin Rp400 Juta Belum Disalurkan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler