jpnn.com, JAKARTA - Kritikan yang disampaikan Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat Andi Arief pada calon presiden Prabowo Subianto dinilai kritik yang membangun.
Menurut pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago, meski disampaikan orang yang sama, yang sebelumnya menyebut Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu sebagai 'jenderal kardus' namun cuitan kali ini dinilai konteksnya berbeda.
BACA JUGA: Kubu Jokowi Minta Polisi juga Periksa Prabowo Subianto
"Meski Andi Arief pernah perang urat saraf dengan Prabowo yang menyebut jenderal kardus, tapi terkait cuitan 'malas turun kampanye' saya pikir itu kritik yang membangun," ujar Pangi kepada JPNN, Senin (15/10).
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting ini menyebut ada beberapa alasan mengapa menilai cuitan Andi Arief sebagai kritikan yang membangun.
BACA JUGA: Kubu Prabowo Tak Siap Hadapi Terungkapnya Kasus Ratna?
Antara lain, jika Prabowo malas menyapa masyarakat dengan turun langsung berkampanye, tidak mungkin mampu memenangkan hati rakyat.
"Jadi, sebagai bagian dari koalisi pendukung Prabowo-Sandi sangat wajar Andi menyampaikan kritikan, membangunkan ruang gerak dan tim Prabowo agar lebih massif lagi turun ke lapangan," katanya.
BACA JUGA: Pak Prabowo Enggan Kampanye karena Kasus Ratna Sarumpaet?
Pangi juga mengingatkan, enam bulan bukan waktu yang panjang untuk memenangkan hati rakyat, demi mendulang elektoral. Karena itu Prabowo perlu segera memanfaatkannya seefektif mungkin.
Sebelumnya, Andi Arief lewat akun Twitternya @AndiArief mengkritik langkah kampanye Prabowo di Pilpres 2019.
"Ini otokritik : kalau dilihat cara berkampanyenya sebetulnya yang mau jadi Presiden itu @sandiuno atau Pak Prabowo ya. Saya menangkap kesan Pak Prabowo agak kurang serius ini mau jadi Presiden," tulis Andi Arief.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Catat, Sudah Tiga Pengusaha Sahib Sandi Pilih Dukung Jokowi
Redaktur & Reporter : Ken Girsang