jpnn.com, MAKASSAR - Musim pancaroba sudah terjadi di sebagian besar wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel). Puncak musim hujan kali ini diprediksi lebih cepat.
Kepala Sub Bidang Pelayanan Jasa BMKG Wilayah IV Makassar Siswanto menyebutkan, wilayah pesisir barat, akan lebih cepat terdampak curah hujan yang lebih besar.
BACA JUGA: Bu Mega Berbagi Pengalaman soal Penanganan Bencana
Wilayah itu meliputi Makassar, Maros, Pangkep, Barru, Parepare, dan Pinrang. Sementara puncak musim penghujan akan terasa pada Januari. Lebih cepat ketimbang tahun lalu.
"Curah hujan sangat tinggi, disertai dengan angin kencang," jelas Siswanto seperti diberitakan FAJAR (Jawa Pos Group).
BACA JUGA: BMKG: Jangan Membumbui Informasi Potensi Gempa
BMKG juga sudah mengingatkan agar pemerintah setempat mulai waspada. Beberapa daerah yang rawan banjir, longsor, serta angin kencang, mulai melakukan antisipasi.
Terutama di Makassar, wilayah Luwu Raya, Wajo, Sinjai, Selayar, dan Soppeng. BMKG juga sudah berkoordinasi dengan pemerintah setempat.
BACA JUGA: DPR Panggil BMKG Minta Penjelasan Tsunami Palu
Terutama memberi data wilayah mana saja yang paling cepat terdampak curah hujan dengan intensitas tinggi.
"Termasuk meminta daerah yang rawan banjir mulai membenahi drainase. Saya lihat di Makassar, pembenahan itu berjalan," tambahnya.
Siswanto mengatakan, hujan di beberapa tempat menjadi tanda masa peralihan musim kemarau ke musim hujan atau pancaroba. Namun, curahnya masih kategori normal.
Musim hujan secara umum akan mulai masuk pada awal November. Meski begitu, ada beberapa wilayah yang tergolong lebih cepat ketimbang wilayah lain.
Salah satunya di Pinrang. Wilayah Kecamatan Lembang adalah yang paling cepat merasakan musim hujan. Hujan deras diperkirakan sudah muncul pada akhir Oktober.
"Curah hujan tentu akan lebih besar dari yang sekarang. Intensitasnya di atas 50 mm. Kalau yang kemarin masih kecil," beber Siswanto.
Pun saat ini pergeseran arah angin juga sudah berubah. Menurut pengamatan BMKG, posisi pergerakan arah angin saat ini yakni dari Selatan Barat Daya. Sebelumnya pergerakan angin lebih banyak dari Timur ke Barat.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel Syamsibar mengaku sudah berkoordinasi dengan daerah lain untuk antisipasi tanggap bencana.
Beberapa daerah yang rawan bencana sudah diminta untuk mempersiapkan diri, sebelum masuk musim penghujan.
Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan BPBD kabupaten/kota. Bahkan beberapa pelatihan tanggap bencana sudah digelar. Simulasi tindakan saat bencana datang. (ful/rif-zuk)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Donggala Diguncang Lindu, Tsunami 2 Meter Terjang Palu
Redaktur & Reporter : Soetomo