jpnn.com, LOMBOK - Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia Nusa Tenggara Barat (PPDI NTB) menyatakan niatannya ingin memeluk Kapolda NTB Irjen Mohammad Iqbal.
Niatan itu ingin dilakukan setelah PPDI NTB meresmikan kantornya seluas 63 meter persegi di Dusun Perempung, Desa Sandik, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat, jelang Hari Disabilitas Internasional pada 3 Desember mendatang. Di samping itu, perlakuan Iqbal terhadap kaum disabilitas itu membuat mereka terharu.
BACA JUGA: Bantuan Kemensos untuk Rehabilitasi Penyandang Disabilitas Mendapat Apresiasi Pemkab Manggarai Barat
Ketua PPDI NTB Asim Barnas mengatakan, pihaknya selama ini hanya menumpang tempat untuk menjalankan tugas-tugas pemberdayaan dan memperjuangkan nasib kaum disabilitas. Kini, kantor mereka yang diberikan oleh Irjen Iqbal sudah sangat megah dan bagus.
"Saya seperti mimpi bisa begini kenyataannya. Teman-teman luar biasa senangnya dan juga gedung ini dibangun langsung oleh Pak Kapolda. Kita tinggal terima pakai serta isinya," kata dia saat dihubungi, Senin (30/11).
Dia menceritakan mulanya kantor yang dipakai pihaknya hasil pinjaman dari Dinas Sosial NTB dengan luas 6 meter persegi yang sebenarnya sudah hancur dihantam gempa pada 2018. Irjen Iqbal, kata dia, sempat melihat kondisi bangunan itu saat bersilaturahmi dengan kaum disabilitas.
Iqbal yang melihat kondisi bangunan itu lalu mengambil sejumlah foto. Lalu, kata Asim, kegiatan pihaknya pun berjalan seperti biasa. Namun tak lama kemudian, Iqbal melalui anak buahnya memerintahkan untuk membangun Kantor PPDI NTB tanpa diminta.
BACA JUGA: Irjen Mohammad Iqbal Beri Peringatan Keras Buat Calon Kepala Daerah
"Saya tidak begitu mengerti hatinya Pak Kapolda. Mengapa beliau tertarik dengan kami atau bagaimana. Jadi kita tidak pernah minta sebenarnya," ujar Asim.
Kantor PPDI itu, jelas Asim, sudah dilengkapi perabotan seperti meja, kursi, ruang rapat, sound system, dan alat kerja peralatan komputer. Asim menilai urusan kaum disabilitas bukan tanggung jawab aparat kepolisian, melainkan Dinas Sosial. Namun, Asim yang baru beberapa kali menemui Iqbal merasakan sosok eks Kadiv Humas Polri itu sebagai orang yang hangat dan ramah.
Asim menerangkan, awalnya dia dan kawan-kawannya memang kagum dengan sosok Iqbal lantaran tak canggung berinteraksi dengan kaum disabilitas. Bagi PPDI NTB, bertemu pejabat tinggi sekelas provinsi saja suatu hal yang sulit, apalagi bisa berbagi cerita dan bertukar pikiran.
"Kesan berbeda saat bertemu beliau, pribadi yang luar biasa. Langsung ajak ngobrol teman-teman, tidak canggung. Coba kalau tidak ada Covid, saya yakin semua paling akan memeluk beliau. Kan banyak dari temen-teman yang jarang ketemu orang pejabat tinggi, apalagi diajak bicara. Kan kami disabilitas, mohon maaf, kami marginal. Jangankan dipeluk, dihampiri saja susah," imbuhnya.
Asim mengatakan pihaknya juga sempat diundang Iqbal berkunjung ke rumah dinasnya dan makan bersama. Asim mengaku tak ada yang pernah mengundang dirinya dan kawan-kawan seperti itu.
Di samping itu, Asim menyampaikan harapan agar kaum disabilitas di provinsi lainnya mendapatkan perlakuan yang sama. Menurut Asim, baru PPDI NTB yang memiliki gedung pengurus lengkap dengan peralatan kerja.
Gedung PPDI NTB diresmikan langsung oleh Irjen Iqbal dan disaksikan Kepala Dinas Sosial NTB serta Komisaris Relawan Gempa pada hari ini. Dalam sambutannya, Irjen Iqbal mengatakan kehadiran polisi sebagai pelayan, pengayom, dan pelindung masyarakat.
"Polri harus mengoptimalkan pelayanan dan pengayoman kepada saudara kita yang tergabung dalam Penyandang Disabilitas Indonesia. Insyaallah dengan niat yang tulus, PPDI akan menempati kantor DPD ini dan saya berharap agar ke depan dapat membawa berkah bagi saudara kita penyandang disabilitas di Provinsi NTB," kata Iqbal. (tan/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga