JAKARTA - Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) tidak bosan-bosan untuk mengajak siswa, guru, dan pejabat terkait untuk jujur dalam pelaksanaan Ujian Nasional (Unas)Meskipun kecurangan sulit dideteksi, Kemendiknas tetap yakin ancaman sanksi bisa membuat semua yang terkait lebih jujur
BACA JUGA: 19 Siswa SMK Siap ke Malaysia
Ancaman sanksi tahun ini, nilai siswa yang curang akan dihapus.Ancaman tersebut disampaikan langsung oleh Mendiknas Mohamad Nuh
BACA JUGA: Mulai Beredar Tawaran Bocoran Soal Unas
Setiap lembar jawaban siswa memiliki kode rahasiaDengan kode rahasia tersebut, pelaksana Unas bisa mengetahui langsung siapa-siapa siswa yang melakukan kecurangan
BACA JUGA: Puluhan Juta Menanti Peserta Workshop Wirausaha
"Semua harus mengikuti tema unas tahun ini, prestasi yes, jujur harus," tandas mantan Menkominfo itu.Selain mewanti-wanti siswa supaya mengerjakan soal dengan jujur, Kemendiknas juga masih mencium potensi sekolahan yang mendongkrak nilai unas siswanyaTujuannya satu, yaitu untuk mencapai angka kelulusan 100 persen
Untuk kasus ini, Nuh mengatakan, pihak sekolah yang curang akan mendapatkan sanksi administratifYaitu, Kemendiknas tidak menerima nilai ujian sekolahSeperti diketahui, ketentuan kelulusan diambil dari dua aspekPertama, dari nilai ujian nasional sebesar 60 persen, dan kedua dari nilai ujian sekolah sebesar 40 persen"Jika sekolah nakal, peresentase ujian sekolah kami hapusJadi murni kelulusan dari nilau unas saja," tegas mantan rektor ITS tersebutJika nilai ujian sekolah yang diambil berdasarkan rapor dihapus, otomatis siswa berharap penuh pada hasil unas.
Sementara untuk wali murid yang akan menjalani unas, Nuh mengatakan jangan mudah terpengaruh isu jual beli bocoran naskah soalDia mengatakan, selama ini banyak sekali modus yang digunakan penipu untuk mencari duit menjelang detik-detik akhir pelaksanaan unasNuh mencontohkan, ada penipu yang mengatakan jika lembar soal yang dijualnya 50 persen persis seperti naskah unasHarga yang dipatok bisa sampai Rp 1 juta
Ada juga yang memasang iming-iming jika naskah soal itu akurasinya adalah 75 persen bahkan seratus persen"Semua itu bohongKalau dipercaya, risikonya besar," sebut NuhRisiko muncul karena siswa bisa jadi ogah belajar karena merasa sudah memegang duplikat lembar soal unasPadahal, lembar duplikat tersebut bohongan.
Pintu kebocoran naskah soal unas lainnya diduga muncul dari lembaga bimbingan belajarUntuk menarik peminat, biasanya lembaga bimbingan belajar melobi percetakan untuk mendapatkan lembar soal unasUntuk kasus ini, Nuh mengatakan tahun ini tidak akan terjadiNuh mengatakan, pihaknya mulai melakukan penyuluhan kepada lembaga bimbingan belajar untuk memperkaya kisi-kisi latihan unas"Kalau kisi-kisi itu kan tidak masalah," kata diaMisalnya untuk pelajaran matematika, kisi-kisi soalnya tentang persamaan kuadrat atau lainnya.
Seperti diberitakan, Unas 2011 untuk tingkat SMA dan sederajat digelar mulai Senin depan (18/4)Pekan ini, tahap percetakan naskah unas sudah rampungDari beberapa inspeksi mendadak (sidak), Kemendiknas yakin kebocoran sudah bisa diatasiProses percetakan naskah unas yang menelan anggaran Rp 500 miliar dianggap sudah sesuai SOP (standard operational programme)Selanjutnya, tinggal proses distribusi(wan/nw)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Curang, Peserta Unas Tak Lulus
Redaktur : Tim Redaksi