jpnn.com - JAKARTA - Motif empat Warga Negara Asing (WNA) asal Turkistan ke Indonesia yang kemudian ditangkap di Sulawesi Tengah, Sabtu (13/9), masih misterius. Polri masih menggali motif mereka yang sejauh ini diduga terkait kelompok teroris Poso, Sulteng, pimpinan Santoso.
"Keberadaan mereka ini kan ada kontak dengan jaringan teror juga khususnya di jaringan Santoso," Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar, Kamis (18/9). Boy mengatakan selain terkendala bahasa, mereka ini juga masih belum sepenuhnya terbuka tentang maksud kedatangannya ke Indonesia.
BACA JUGA: Ingin Terdaftar sebagai Peserta Tes CPNS, Siap Gelontorkan Uang
Namun, kata Boy, dari keterangan yang diperoleh awalnya mereka bilang mau ke Turki dengan paspor yang ada. "Tapi, kok nyasarnya terlalu jauh," ujarnya.
Namun, Boy menegaskan bahwa diduga kuat mereka sudah punya perencanaan datang ke Indonesia. Namun, apa yang direncanakan mereka itu masih terus diungkap Polri.
BACA JUGA: Daerah yang tak Verval Honorer K2 Gagal Tes Harus Disanksi
"Nah, perencanaan ini yang akan kita ungkap. Bagaimana kisahnya mereka kok perjalanannya ke daerah sana (Sulteng). Perjalanannya terlihat direncanakan," katanya.
Polri punya waktu 7 x 24 jam untuk menentukan status mereka, apakah akan ditahan atau tidak. Karena mereka ditangkap pada Sabtu (13/9) maka Polri punya waktu hingga Jumat (19/9) malam atau paling lama Sabtu (20/9) pagi untuk menentukan status mereka. "Jadi kalau terbukti langsung ditahan oleh penydik kita," kata Boy.
BACA JUGA: Dukung Anas, Pendukung dan Kolega Gelar Doa Bersama
Sejauh ini, Boy melanjutkan, empat WNA dan tiga Warga Negara Indonesia yang ditangkap di Sulteng, itu masih terus diperiksa. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anas Harap Nota Pembelaannya Jadi Pertimbangan Hakim
Redaktur : Tim Redaksi