Curiga Proyek RFID Cuma Dijadikan Lahan Korupsi

Senin, 04 Agustus 2014 – 14:53 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Forum Warga Kota Jakarta (Fakta), Azas Tigor Nainggolan menilai rencana penerapan pembatasan penjualan solar bersubsidi di wilayah Jakarta dan jalan tol untuk mengurangi subsidi BBM merupakan kebijakan yang bodoh. Alasannya, karena kebijakan itu dipastikan tidak akan efektif.

"Kalau ingin efektif, cabut saja subsidi BBM dan alihkan pada pembangunan infrastruktur, sistem angkutan umum dan industri," katanya di Jakarta, Senin (4/8).

BACA JUGA: Halal Bihalal di KemenPAN-RB, Pegawai Bawa Makanan Khas Daerah

Tigor justru memertanyakan kebijakan itu. Sebab, sebelumnya pemerintah telah mengeluarkan kebijakan pemasangan radio frequency identification (RFID) bagi kendaraan roda empat di DKI sebagai alat kontrol atau pencatat konsumsi BBM subsidi.

Tigor pun curiga ada unsur penyelewengan karena pemasangan RFID menjadi proyek mubazir. "Alat kontrol RFID kan sudah dipasang sejak tahun lalu, kenapa tidak gunakan itu untuk pengendalian," ujarnya.

BACA JUGA: KPK Segera Umumkan Status Olly Dondokambey

Karenanya Tigor mengharapkan aparat penegak hukum perlu segera turun tangan guna melakukan penyelidikan. Dengan demikian, anggaran negara tidak terus menerus tersedot hanya untuk kepentingan oknum kelompok tertentu maupun oknum-oknum secara pribadi.

“Proyek RFID rupanya proyek korupsi. Ayo KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) periksa proyek RFID Kementerian ESDM (Energi dan Sumberdaya Mineral, red)," katanya.(gir/jpnn)

BACA JUGA: Prabowo-Hatta Bakal Hadiri Sidang Perdana

BACA ARTIKEL LAINNYA... BUMN Halal Bihalal, Ratusan Direksi Antre Mengular


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler