Curigai Nurdin Jadi Ketua SC Rapimnas agar Ical Mulus di Munas

Rabu, 12 November 2014 – 21:55 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Politikus Partai Golkar, Agun Gunandjar Sudarsa memersoalkan penunjukan Nurdin Halid sebagai ketua panitia penyelenggara (steering committee) untuk rapat pimpinan nasional (rapimnas) partai yang kini dipimpin Aburizal Bakrie itu. Rencananya, Rapimnas Golkar akan digelar di Yogyakarta pada 17-19 November mendatang.

Namun, Agun menilai penunjukan Nurdin sebagai ketua panitia pengarah Rapimnas Golkar telah memunculkan protes dari partai berlambang beringin itu. Kecurigaan yang muncul, penunjukan Nurdin itu sebagai upaya memuluskan langkah Aburizal alias Ical sebagai Ketua Umum Golkar secara aklamasi pada musyawarah nasional (munas) mendatang.

BACA JUGA: Kejagung Sita Apartemen Milik Tersangka kasus Transjakarta

Menurut Agun, seharusnya ada rapat pleno DPP Golkar untuk menetapkan kepanitiaan dan agenda rapimnas terlebih dulu. Karenanya, penunjukan Nurdin pun patut dipertanyakan. “Informasi rapat SC rapimnas nanti dipimpin saudara Nurdin Halid. Saya memertanyakan itu,” kata Agun di Jakarta, Rabu (12/11)

Mantan Ketua Komisi II DPR itu menambahkan, sejauh ini dirinya sebagai Ketua DPP Golkar masih belum tahu agenda rapimnas di Yogyakarta nanti. Sebab, semestinya rapat persiapan rapimnas juga melibatkan semua pengurus DPP. “ Selama ini saya selalu dilibatkan dalam kepanitiaan, mengapa sekarang sekarang ini tidak," kata Ketua Ketua Departemen Hukum dan HAM Partai Golkar itu.

BACA JUGA: Kemnaker-IOM Kerjasama Hentikan Trafficking dan TKI Ilegal

Pendapat senada juga disampaikan politikus senior Golkar, Yorrys Raweyai. Menurutnya, penunjukan penyelenggara Rapimnas Golkar yang tak transparan memang menjadi pertanyaan.

“Bukan soal siapa yang terpilih (sebagai ketua SC Rapimnas, red). Tapi seharusnya proses pemilihannya harus melalui rapat pleno DPP Partai Golkar,” tegasnya.

BACA JUGA: KPK Akan Telaah Penjualan Bank Mutiara

Yorrys menegaskan, rapimnas merupakan forum tertinggi di Golkar setelah munas. “Jadi harus benar-benar prosedural dan orang yang memiliki kompetensi," tegasnya.

Karenanya Yorrys merasa curiga dengan adanya kelompok kecil di Golkar yang terus mendorong agar Ical terpilih lagi menjadi ketua umum. Menurutnya, politikus di Golkar seperti Idrus Marham, Nurdin Halid dan Mahyuddin menempatkan partai peraih suara terbanyak kedua di Pemilu 2014 itu seolah-olah kartel.

Yorrys pun menilai manuver itu tak lebih dari sekadar upaya untuk kembali meloloskan Ical agar terpilih lagi sebagai Ketua Umum Golkar pada munas mendatang. “Ini sudah menjadi rahasia umum, makanya menimbulkan pro dan kontra," ungkapnya. 

Yang patut jadi pertanyaan, kata Yorrys, yakni alasan Ical maju lagi. Sebab, prestasi Ical sebagai Ketum Golkar tak moncer.

Yorrys pun membandingkan prestasi Ical dengan Akbar Tanjung yang mampu membawa Golkar menjadi pemenang Pemilu 2004. "Pak Akbar yang prestasinya luar biasa saja tidak duakali, kenapa Aburizal yang tidak ada prestasi maju lagi," pungkas Yorrys.(ara/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Tahapan Penjaringan Dirut Pertamina


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler