JAKARTA - Pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam rapat kabinet beberapa waktu lalu yang menyiratkan adanya unsur dari Tim Transisi Jokowi-JK yang bertindak seolah-olah sudah memegang kendali pemerintahan diharapkan tak terlalu ditanggapi secara serius. Penyataan SBY itu justru dicurigai sebagai pengalihan isu Menteri ESDM Jero Wacik yang menjadi tersangka korupsi.
Menurut Ketua Pusat Kajian Trisakti, Rian Andi Soemarno, publik tidak usah menanggapi serius curhatan SBY itu. Sebab, pernyataan SBY itu hanya retorika yang tak jelas maksud dan pihak yang disasar.
"Tanpa bisa tunjuk hidung oknum anggota Tim Transisi yang dimaksud 'selonong boy' ke jajaran eselon satu dan BUMN, maka statemen SBY dicuekin aja. Mungkin sedang caper (cari perhatian, red). Publik menangkap kesan SBY tengah mengalihkan perhatian publik di tengah sorotan atas penetapan karib politiknya, Jero Wacik menjadi tersangka dan pemberantasan mafia minyak," kata Rian, Minggu (7/9).
BACA JUGA: Idrus Marham Bantah Bakal Calon Ketum Golkar Dimintai Duit
Rian melanjutkan, Jokowi-JK sejak awal beritikad baik bahwa pembentukan Tim Transisi ditujukan untuk mengawal proses transisi dari pemerintahan SBY ke pemerintahan baru. Tapi, kata Rian, jika kemudian SBY merasa terganggu, maka akan lebih bijak keberatan itu disampaikan langsung ke Jokowi-JK.
Rian menganggap pernyataan yang mestinya bukan untuk konsumsi publik hanya akan menimbulkan kegaduhan politik dan polemik. Jika memang benar apa yang disampaikan SBY tentang oknum Tim Transisi yang bertindak ‘selonong boy’ maka tentunya Jokowi-JK dapat mencopotnya demi kebaikan bersama.
"Anggota Tim Transisi kan juga bukan malaikat yang mampu menjalankan sepenuhnya perintah Tuhan," katanya.
BACA JUGA: Ini Beberapa Caleg Terpilih Penyandang Status Tersangka Korupsi
Rian pun mengingatkan agar jangan isu yang dilempar SBY kemudian memunculkan kesan di mata publik seakan-akan Tim Transisi "bermain" ke eselon 1 pemerintah dan BUMN tanpa koordinasi. Sebab, hal itu bisa memunculkan kesan bahwa Tim Transisi juga menjadi tim transaksi.
"Bahaya presepsi itu jika yang berkembang seakan tim transisi jadi tim transaksi. Jadi, karena tidak jelas oknum transisi yang dituduh SBY itu siapa, maka kita berpikir positif saja. Mungkin (SBY) baru dari luar negeri, bisa saja jetlag jadi informasi dari bawahannya ditelan mentah-mentah tanpa di-crosscheck. Penonton harap maklum," ujar penggerak Relawan Indonesia Hebat ini.(boy/jpnn)
BACA JUGA: 36 Caleg Terpilih Tersangkut Kasus Korupsi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pilkada Lewat DPRD Juga Demokratis
Redaktur : Tim Redaksi