Cuti Bersama Akhir Tahun Dihapus, Heroe: ASN Harus Bisa Mencontohkan Mengurangi Mobilitas

Sabtu, 30 Oktober 2021 – 09:58 WIB
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi (ANTARA/Eka AR)

jpnn.com, YOGYAKARTA - Pemerintah Kota Yogyakarta mendukung kebijakan pemerintah pusat tidak memberikan cuti bagi aparatur sipil negara pada libur Natal dan Tahun Baru. 

Pemkot Yogyakarta akan menyesuaikan kebijakan dari pemerintah pusat tersebut. 

BACA JUGA: Dua Anak Muda dari Solo dan Yogyakarta Buat Inovasi Drone, Pak Ganjar Tercengang

Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan bahwa bagaimanapun ASN harus menjadi contoh. 

“Di masa pandemi, tentu saja harus bisa mencontohkan bagaimana mengurangi mobilitas,” kata Heroe di Yogyakarta, Jumat (30/10). 

BACA JUGA: Dukung Cuti Bersama Natal 2021 Dihapus, Mbak Puan: Kita Tidak Boleh Kebobolan Lagi!

Dia menjelaskan penghapusan cuti bersama Natal dan Tahun Baru yang ditetapkan secara nasional, semata-mata bertujuan mengurangi kesempatan masyarakat menikmati hari libur lebih panjang. 

“Karena jika ada libur panjang, maka otomatis berpotensi terjadi peningkatan mobilitas masyarakat antarwilayah, dan kondisi ini juga berpotensi meningkatkan penularan Covid-19,” ungkap Heroe.

BACA JUGA: Mohon Maaf, Pemerintah Terpaksa Hapus Cuti Bersama Natal 2021

Dia berharap ASN di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta dapat mematuhi ketentuan tersebut sehingga sejalan dengan upaya penurunan kasus Covid-19. 

“Kami akan siapkan surat sebagai penguat kebijakan nasional tersebut,” katanya.

Lebih lanjut Heroe menuturkan larangan cuti saat libur Natal dan Tahun Baru tersebut, justru membuka peluang meningkatkan ekonomi wilayah. 

“Kami tidak memotong tunjangan untuk ASN. Mereka bisa membelanjakan tunjangan tersebut untuk membeli produk dari tetangga di sekitarnya,” katanya.

Heroe berharap perekonomian di wilayah tetap bisa bergerak sehingga pemulihan ekonomi akibat pandemi bisa cepat tercapai.

Meskipun demikian, Heroe mengatakan, tetap akan mewaspadai potensi meningkatnya kunjungan wisata ke Yogyakarta saat akhir tahun.

Menurutnya, wisatawan yang berlibur saat akhir tahun pasti akan tetap ada karena tidak semua warga adalah ASN. 

“Tentunya, kami harus melakukan persiapan supaya kasus yang sudah sangat turun bisa tetap terkontrol,” katanya.

Dia berharap pelaku wisata tetap menjaga komitmen menerapkan protokol kesehatan secara ketat, karena tipe wisatawan pada akhir tahun diperkirakan lebih banyak didominasi wisatawan keluarga.

Menurutnya, jika menginap di hotel, maka tamu wajib menunjukkan sertifikat vaksinasi atau tes Covid-19 dengan hasil negatif. 

Jika menginap di keluarga, kata Heroe, maka harus lapor ke wilayah. 

“Ketentuan-ketentuan ini harus dipatuhi,” tegasnya.

Setiap akhir pekan, Heroe menyebut ada sekitar 10.000 wisatawan yang masuk ke Kota Yogyakarta. 

“Akhir pekan lalu ada 200 bus wisata yang masuk ditambah 1.300 kendaraan pribadi masuk ke Yogyakarta,” kata Heroe Poerwadi. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler