Daerah di Lingkar Tambang Morowali Kekurangan Sekolah & Guru, ART: Sangat Miris!

Kamis, 06 Oktober 2022 – 17:13 WIB
Anggota DPD RI Abdul Rachman Thaha (dua dari kiri) seusai beraudiensi dengan masyarakat dan Dinas Pendidikan Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah terkait masalah pendidikan di Bahodopi, Kamis (6/10). Foto: DPD RI

jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPD RI Abdul Rachman Thaha (ART) meminta pemerintah pusat segera menuntaskan masalah pendidikan di Kabupaten Morowali, terutama Kecamatan Bahodopi yang masuk lingkar tambang.

Masalah pendidikan di daerah yang berada di Sulawesi Tengah itu kompleks, dari kekurangan sekolah, mobiler, bahkan guru.

BACA JUGA: Ada Pemda Hanya Fokus Honorer K2, Nasib Ribuan Non-K2 & Guru Lulus PG Terancam

"Saya barusan menerima langsung pengaduan dari masyarakat Morowali, tepatnya Kecamatan Bahodopi, di kawasan lingkar tambang itu ada permasalah pendidikan," kata Abdul Rachman kepada JPNN.com, Kamis (6/10).

Dia menyebut masalah di daerah pemilihannya itu wajib ditindaklanjuti, apalagi Morowali merupakan daerah pertambangan.

BACA JUGA: Guru Lulus PG Perlu Tahu Info Ditjen GTK Ini, Jangan Kecewa Ya, Ada Solusinya!!

"Masalah yang muncul di Bahodopi adalah kekurangan sekolah. Konstitusi mengamanatkan bahwa setiap warga negara wajib mendapatkan pendidikan yang layak," ucapnya.

ART mengingatkan masalah pendidikan di Morowali harus mendapat perhatian karena daerah itu merupakan kawasan pertambangan yang telah memberikan kontribusi bagi pendapatan negara.

BACA JUGA: Wahai Pemda, Segera Bayar Gaji Guru PPPK, Dananya Sudah Ditransfer Pusat!

"Morowali telah memberikan kontribusi luar biasa bagi pendapatan negara, di sisi lain pendidikannya sangat miris," ujar dia.

Anggota DPD RI Dapil Sulteng itu menyampaikan warga Morowali sangat berharap pemerintah pusat segera mengatasi masalah pendidikan di Bahodopi.

"Pemerintah pusat harus segera hadir mengatasi masalah pendidikan di Kabupaten Morowali," kata Abdul Rachman Thaha.

Berdasarkan data yang disampaikan Kadis Pendidikan Morowali Amir Aminudin dalam audiensi dengan ART di DPD RI, sekolah dasar (SD) di Bahodopi kekurangan 2.585 mobiler, 94 ruang kelas, dan 133 guru.

Sementara di tingkat SMP kekurangan 170 mobiler, 8 ruang kelas dan 18 guru. Untuk SMA kekurangan 3 ruang kelas dan 10 guru.

Pemda Morowali juga telah menyiapkan lahan 2,5 hektare untuk pembangunan SMAN 2 Bahodopi.

Jika SMAN 2 Bahodopi mendapatkan alokasi anggaran pembangunan dari pemerintah pada TA 2023, dinas pendidikan setempat memastikan seluruh tamatan SMP di area lingkar tambang dapat terakomodasi. (fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler