“Sudah berkembang budaya berharap bantuan dari pusat daripada mengelola sumber daya alam dan mengembangkan sumber daya manusianya
BACA JUGA: Pusat Persulit Investor Asing ke Daerah
Ini ganjalan utama,” ujar Marhani Pua saat hadir sebagaipembicara di diskusi bertema ‘Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Daerah’ di gedung Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Senayan, Jumat (8/5).Maraknya aspirasi pemekaran, lanjut Marhani, merupakan indikasi lain bahwa daerah lebih suka mencari jatah dari pusat dibanding berusaha sendiri
BACA JUGA: Giliran Istri Antasari Diperiksa Jadi Saksi
Ada daerah baru, ada dana alokasi umum, ada dana dekon, dan sebagainya,” imbuhnya.Alasan lain bahwa dari 13 lokasi KAPET yang ada sejak 9 tahun lalu, hanya ada dua yang dinilai berhasil, yakni KAPET yang ada di Bitung, Sulawesi Utara, dan KAPET Samarinda-Sagasaga-Balikpapan (Sasamba) di Kalimantan Tengah
BACA JUGA: Tiga Gunung Api Berstatus Siaga
Karenanya, Marhani tidak yakin dengan target pemerintah bahwa nantinya di setiap provinsi ada satu KAPET(sam/JPNN)BACA ARTIKEL LAINNYA... Wapres Minta Singapura Transparan
Redaktur : Tim Redaksi