Daerah Hobinya Minta Dana Pusat

Jumat, 08 Mei 2009 – 14:19 WIB
JAKARTA - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Sulawesi Utara, Marhani Pua, tidak begitu yakin daerah bisa menjalankan konsep Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET)Selama ini, sudah terlihat jelas bahwa daerah lebih suka minta bantuan dana dari pemerintah pusat.

“Sudah berkembang budaya berharap bantuan dari pusat daripada mengelola sumber daya alam dan mengembangkan sumber daya manusianya

BACA JUGA: Pusat Persulit Investor Asing ke Daerah

Ini ganjalan utama,” ujar Marhani Pua saat hadir sebagaipembicara di diskusi bertema ‘Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Daerah’ di gedung Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Senayan, Jumat (8/5).

Maraknya aspirasi pemekaran, lanjut Marhani, merupakan indikasi lain bahwa daerah lebih suka mencari jatah dari pusat dibanding berusaha sendiri
“Pemekaran adalah strategi daerah untuk menyedot uang pusat tanpa harus bersusah payah

BACA JUGA: Giliran Istri Antasari Diperiksa Jadi Saksi

Ada daerah baru, ada dana alokasi umum, ada dana dekon, dan sebagainya,” imbuhnya.

Alasan lain bahwa dari 13 lokasi KAPET yang ada sejak 9 tahun lalu, hanya ada dua yang dinilai berhasil, yakni KAPET yang ada di Bitung, Sulawesi Utara, dan KAPET Samarinda-Sagasaga-Balikpapan (Sasamba) di Kalimantan Tengah
Kedua KAPET itu dinilai berhasil dilihat dari kegiatan ekonomi berupa ekspor dan jumlah investasi yang masuk

BACA JUGA: Tiga Gunung Api Berstatus Siaga

Karenanya, Marhani tidak yakin dengan target pemerintah bahwa nantinya di setiap provinsi ada satu KAPET(sam/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wapres Minta Singapura Transparan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler