Pusat Persulit Investor Asing ke Daerah

Jumat, 08 Mei 2009 – 14:12 WIB
JAKARTA – Pembangunan daerah kawasan luar Jawa akan lebih cepat melaju bila pemerintah pusat memberikan kepercayaan penuh kepada pemda untuk bekerjasama dengan investor asing, terutama dari negara-negara tetanggaGuru Besar Ekonomi Politik Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Didin S Damanhuri menilai, selama ini sudah ada beberapa pengusaha lokal yang melakukuan kerjasama dengan pengusaha asing

BACA JUGA: Giliran Istri Antasari Diperiksa Jadi Saksi

Tapi, kerjasama ini sifatnya masih orang per orang, tidak melibatkan pemda sebagai institusi.

“Saya ambil contoh di Medan
Beberapa mall, ruko-ruko di Kota Medan, sebenarnya sudah banyak yang dibangun oleh investor dari negara tetangga

BACA JUGA: Tiga Gunung Api Berstatus Siaga

Mestinya, ini bisa menjadi entry point bagi Menko Perekonomian dan Menteri Keuangan untuk mengeluarkan kebijakan agar daerah boleh melakukan kerjasama dengan luar negeri,” ungkap Didin Damanhuri saat menjadi pembicara pada diskusi bertema ‘Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Daerah’ di gedung Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Senayan, Jumat (8/5).

Dikatakan Didin, investor negara tetangga harus diberi jalan yang mulus untuk masuk ke daerah
Alasannya, jumlah investor dari dalam negeri jumlahnya sangat terbatas dibandingkan dengan jumlah daerah di Indonesia

BACA JUGA: Wapres Minta Singapura Transparan

“Akan sulit sekali kalau daerah hanya mengandalkan investor dari JakartaHarus ada kombinasi, yakni juga dari negara tetangga,” ujar Didin.

Pemerintah pusat, lanjutnya, cukup melakukan pengawasan dan evaluasi berdasarkan indeks ekonomi dan sosial yang terukurMisalnya kerjasama daerah dengan investor asing itu berdampak buruk pada keuangan negara atau daerah, itu menjadi kewajiban pusat untuk mencegahnya“Sebaliknya, kalau kerjasama itu memberikan nilai tambah, ya harus dipacu,” ujarnya.

Didin mengatakan,jika pemerintah pusat serius ingin memacu pertumbuhan ekonomi daerah, sebenarnya tinggal mendorong melalui regulasinya sajaMenurutnya, pola kerjasama sebenarnya sudah ada embrionya di masing-masing kawasanDia memberi contoh, untuk kawasan Sumatera bisa membuat poros kerjasama Sumatera-Singapura-Malaysia-ThailandAtau misalnya Sulawesi Utara dengan Philipina, Papua dengan Papua Nugini dan Australia, atau NTB fokus mengkerjasamakan bidang peternakan dengan Australia.

“Ya harapan kita kepada presiden terpilih nanti, dia harus berani membuat terobosan yang memberi peluang daerah bisa lebih leluasa bekerjasama dengan investor negara tetangga,” harapnya(sam/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Turuti Kemauan KPK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler