"Dari hasil analisa kebijakan usaha yang dilakukan Doing Business (DB) di Indonesia 2010 dari sudut pandang perusahaan dalam negeri ukuran kecil hingga menengah pada 14 kota besar menunjukkan masih terjadi birokrasi yang panjang," ungkap Mierta Capaul, Product Leader Financial and Private Sector Develoment The World Bank Group, di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (15/12).
Panjangnya birokrasi itu terlihat dalam proses mendirikan usaha, pengurusan izin-izin untuk mendirikan bangunan dan pendaftaran properti
BACA JUGA: PetroChina Garap Sumur Minyak di Jambi
"Pemerintah daerah harus mendorong terciptanya kebijakan yang lebih bersahabat bagi pelaku usaha agar bisa mendorong pertumbuhan investasi," ujarnya.Sementara Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menneg PAN&RB), EE Mangindaan mengakui pelayanan publik di daerah-daerah masih jauh dari harapan
BACA JUGA: PLN Ngutang ke Cina USD 371,5 Juta
Padahal dengan layanan publik yang optimal bisa mendorong pertumbuhan investasi."Memang dibandingkan negara-negara lain, Indonesia memiliki beberapa praktek usaha yang baik
BACA JUGA: Bank Nasional Biayai 3 Proyek Baru PLN
Ketidakseragaman tersebut, lanjut Mangindaan disebabkan karena perbedaan persyaratan dan praktek-praktek yang dijalankan oleh pemerintah daerah, serta perbedaan kinerja perwakilan badan pemerintah pusat di daerah.(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berharap Dana Kualanamu Rp2,1 T Ditutup Maret
Redaktur : Tim Redaksi