Daerah Terbanyak di Jabar yang Memiliki Anak Yatim Piatu Korban Covid-19

Sabtu, 04 September 2021 – 21:11 WIB
Ilustrasi - Tim sukarelawan memakamkan pasien COVID-19. FOTO: ANTARA/HO-Tim Pemakaman COVID

jpnn.com, BANDUNG - Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jawa Barat I Gusti Agung Kim Fajar Wiyati Oka menyebutkan, jumlah anak yatim piatu korban Covid-19 di daerahnya mencapai 5.642 orang.

"Berbasis data dari Dinsos dan data dari kabupaten kota, DP3AKB provinsi dan kabupaten kota juga melakukan input data pada Sistem Rapid Pro Kementerian PPPA. Sampai saat ini masih berlangsung (pendataan),” katanya.

BACA JUGA: Ridwan Kamil Beber Suplai Vaksin Covid-19 ke Jabar Tidak Proporsional

Dia merincikan, jumlah anak yatim piatu korban Covid-19 di Jabar paling banyak berada di Kota Bekasi (911 jiwa), Kota Depok (845 jiwa), Kabupaten Cirebon (659 jiwa), Kabupaten Bogor (582 jiwa), dan Kabupaten Pangandaran (431 jiwa).

Mereka dari rentang usia balita hingga usia SMA.

BACA JUGA: Distribusi Vaksin di Jabar Tidak Proposional, Ketua DPD Bilang Begini ke Pemerintah

Untuk yang berusia 17 tahun yang paling banyak kehilangan orang tua, yaitu 356 anak.

Dia mengatakan, pihaknya tengah berkoordinasi dengan pemerintah daerah di tingkat kabupaten kota, hingga OPD provinsi lintas sektor guna menyusun rencana aksi penanganan sebagai pedoman atau dasar penanganan.

BACA JUGA: Ada Kabar Baik dari Ridwan Kamil soal Covid-19 di Jabar

“Meliputi pendataan, pendampingan psikososial, pengasuhan anak, bantuan dasar dan spesifik anak, perlindungan anak dan kebijakan,” ujarnya.

Kepala Dinas Sosial Jabar Dodo Suhendar menyampaikan, data yang terhimpun kini tengah divalidasi.

Jumlah data saat ini, kemungkinan masih bisa berubah karena masih harus mencocokan dengan data di kabupaten kota.

“Akan dilakukan secara kolaboratif pentahelix,” kata Dodo Suhendar.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil berjanji akan menanggung kebutuhan mereka, minimal memastikan biaya pendidikan gratis.

“Kita sudah merapatkan semua yang jadi yatim atau yatim piatu karena orang tuanya meninggal Covid tentu pendidikannya akan kita urus semuanya minimal sampai sekolah menengah atas,” kata Ridwan Kamil, Jumat (3/9).

Dia juga sedang membicarakan terkait pemberian santunan untuk kebutuhan sehari-hari di luar biaya pendidikan.

“Saya juga melihat masyarakat yang ingin berpartisipasi menyantuni. Itu di luar pemerintah menjamin pendidikannya, sosialnya juga, banyak yang ingin membantu. Kita sedang merumuskan (santunan),” kata mantan Wali Kota Bandung itu. (mar1/radarbandung)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Simak Penjelasan Lengkap Kang Emil soal Vaksinasi Covid-19 di Jabar


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler