BACA JUGA: TNI Sudah Usulkan Remunerasi
Dari 67 nama itu, rinciannya antara lain 11 nama dari manajemen Bank CIC, 12 orang pada manajemen Century lama, 3 orang pada manajemen Century baru, 25 orang pejabat Bank Indonesia periode akuisisi dan merger, 3 orang pejabat Komite Stabilitas Sektor Keuangan (KSSK), 1 orang pejabat Unit Kerja Presiden untuk Pengelolaan Program dan Reformasi (UKP3R), 3 orang pejabat Komite Koordinasi, serta 9 orang pejabat LPS (Lembaga Penjamin Simpanan).
Nama-nama itu pula yang akan dipaparkan Golkar dalam rapat paripurna DPR pada 2 Maret mendatang
BACA JUGA: Endin Ogah Sebut Rekannya di PPP
Di jajaran KSSK juga terdapat nama Raden Pardede selaku Sekretaris KSSKDi luar KSSK, ada nama dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yaitu Direktur Eksekutif LPS Firdaus Djaelani dan Ketua Dewan Komisaris LPS, Rudjito
BACA JUGA: Menhan Optimis Beli Alutsista Baru
Dari Bank Indonesia (BI) juga tak ketinggalanDi jajaran petinggi BI ada nama-nama seperti Boediono (gubernur BI), Miranda Gultom (Deputi Gubernur Senior), Siti Fadjriah (Deputi Pengawasan)Ada juga nama syahril Sabirin (mantan Gubernur BI), Burhanuddin Abdullah (Mantan Gubernur BI), dan juga Anwar Nasution (mantan Deputi Gubernur Senior)Satu lapis ke bawah, ada nama Rusli Simanjuntak (Kepala Biro Gubernur) dan Sabar Anton Tarihoran (Direktur Pengawasan)Sedangkan di jajaran manajemen lama Bank Century terdapat nama-nama seperti Robert Tantular, Dewi Tantular, Lila Gondo Kusumo, serta dua pemegang saham bank Century yaitu Hesham al Warraq dan Rafat Ali Rizvi.
Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso menegaskan, pihaknya akan tetap pada pendirian semula yaitu menyebut nama-nama yang dianggap bertanggung jawab dalam kasus CenturyPriyo mengakui, upaya lobi untuk melunakkan sikap Golkar memang tak henti-hentinya
"Tetapi yang jelas bahwa Fraksi Golkar tidak akan merubah pendiriannyaPandangan kami seperti sudah kami sampaikan pada pandangan awal," tegas Priyo di gedung DPR RI, Senin (22/2)
Lebih lanjut Wakil Ketua DPR ini menegaskan, penyebutan nama-nama yang bertanggung jawab merupakan bentuk pertanggungjawaban Golkar terhadap pemilihnya yang tidak akan tergerus upaya lobiKarenanya pada rapat paripurna DPR yang digelar 2 Maret, kata Priyo, Fraksi Golkar akan menyebut secara rinci hasil penyelidikan pansus
"Selain manajemen Bank Century, Golkar juga melihat ada berbagai temuan soal keterlibatan aparat-aparat di Depkeu dan BI memang tak bisa dielakkan
Golkar akan mendorong agar penegak hukum segera mengambil tindakan," tandasnya.
Namun sikap berbeda justru diperlihatkan Fraksi PDIPKetua Dewan Pertimbangan Pusat PDIP, Taufik Kiemas mengaku tidak setuju jika Pansus Century harus menyebut nama"Kalau disebutkan, hukumnya bagaimana" Nanti mestinya secara hukum berjalan, jadi tidak perlu disebutkanKok diarah-arahkan sehingga belum apa-apa sudah tersangka," ujarnya.
Taufik Kiemas yang kini menjabat Ketua MPR RI itu menegaskan, sebaiknya hukum dikedepankan sehingga Pansus tidak terlalu jauh bertindak"Biar aparat hukum saja yang urus soal ituDari data-data itu mereka sudah tahu, jangan dari pansus," tandasnya.
Namun Ketua Pansus Century Idrus Marham mengingatkan soal ancaman sanksi dari masyarakat terhadap fraksi yang tidak konsisten dalam kasus Bank Century"Berbeda pandangan itu tidak dilarang, tetapi ini menyangkut sanksi sosial dari masyarakat," ulasnya(aj/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terdakwa Korupsi Sodorkan Pledoi Mewah
Redaktur : Antoni