Daftar Mubalig Kemenag Bertentangan dengan Semangat Jokowi

Minggu, 20 Mei 2018 – 13:22 WIB
Menteri Agama, Lukman Hakim (kiri). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Hendri Satrio menilai langkah Kementerian Agama merilis daftar 200 nama mubalig yang bisa berdakwah dengan baik, bertentangan dengan semangat Presiden Joko Widodo.

Presiden yang beken disapa dengan panggilan Jokowi, kata Hendri, bersemangat untuk menyatukan kembali umat beragama, dan meningkatkan toleransi.

BACA JUGA: Apa Ada Gunanya Merilis Daftar 200 Mubalig?

Itu bisa dilihat dari seringnya Presiden Ketujuh RI blusukan ke pondok pesantren, dan bertemu para ulama dan tokoh agama.

"Tapi dengan adanya list itu, ini seperti memisahkan dengan nyata antara dai, mubalig yang diridai oleh negara dengan yang tidak. Ini bukan cuman blunder, menag bikin kacau tritra Jokowi," ucap Hendri menjawab jpnn.com, Minggu (20/5).

BACA JUGA: Daftar Mubalig Kemenag Dikritik Kiai NU Penghuni Parlemen

Pengajar di Universitas Paramadina ini mengaku mengerti bahwa sebenarnya Kemenag bermaksud baik supaya masyarakat punya referensi.

Akan tetapi dia menyarankan sebaiknya jangan merilis nama, tapi cukup memberikan kriteria-kriterianya saja.

BACA JUGA: Masuk Daftar Kemenag, Dahnil Malah Sebut Nama Abdul Somad

Sebab, setiap mubalig memiliki pengikut masing-masing. Sehingga upaya menyatukan umat beragama akan sulit bila pemerintah sendiri yang membuat dinding pemisah dengan merilis daftar tersebut.

Pendiri lembaga survei KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) ini berharap Menag Lukman tidak perlu merilis daftar tambahan. Sebaliknya mencabut list yang telah disiarkan ke masyarakat.

"Menurut saya (menag) melakukan blunder yang sangat buruk di pemerintahan Pak Jokowi. Seharusnya ini bisa segera diperbaiki, mencabut list itu adalah salah satunya," tambah Hendri.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menag Tak Bermaksud Diskriminasi Nama Mubalig


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler