Daging Ayam Naik, Daging Impor Beredar

Minggu, 05 September 2010 – 19:26 WIB

MEDAN -- Harga daging ayam langsung melonjak naikHarga satu kilogram daging ayam sudah mencapai harga Rp22 ribu sampai Rp23 ribu

BACA JUGA: Tiket Pesawat Medan-Jakarta Rp2 Juta

Padahal, beberapa hari lalu atau sebelum puasa memasuki hari ke-20, harga satu kilogram ayam masih sekitar Rp18 ribu.

“Bukan saya yang menaikkan harga, tapi dari distributornya.  Naiknya pun berangsur-angsur dari Rp18 ribu jadi Rp20 ribu per kilo
Sempat naik lagi jadi Rp21 ribu

BACA JUGA: Target Ekspor Naik Jadi 18 Persen

Sekarang sudah Rp22 ribu sampai Rp23 ribu per kilo
Besok  pun kayaknya akan naik lagi

BACA JUGA: Ayam Malaysia Leluasa Lewati Perbatasan

Mungkin kisaran Rp25 ribu per kilonya,” kata Muslim, seorang penjual daging ayam yang ditemui Sumut Pos di Pajak Sukaramai Medan.

Mengenai lonjakan permintaan, sama seperti Ismail, Muslim juga memprediksi baru akan terjadi lonjakan di H-4 “Sekarang saya bisa jual mencapai 500 kilo per harinyaTapi nanti waktu empat hari menjelang lebaran, itu bisa mencapai 1000 sampai 2000 ton,” ungkapnya.

Sementara itu penjual daging di Kota Medan mengeluhkan banyaknya peredaran daging impor yang dijual dengan harga miring di pasaranSeperti yang diutarakan Ismail, penjual daging di Pajak Sukaramai Medan kepada Sumut Pos (grup JPNN), akhir pekan lalu.

“Tidak benar kalau daging-dagng impor itu hanya dijual di swalayan, supermarket atau mal-malBanyak juga yang dijual di pasaranParahnya lagi, harga jualnya pun sangat miringHarga daging lokal sekarang Rp65 ribu per kilogram, sementara daging impor hanya Rp45 ribu,” tuturnya.

Karenanya, akhirnya banyak pembeli yang lebih memilih daging impor daripada daging lokalTentu saja hal itu berdampak dengan penghasilan para penjual daging.

“Biasanya bisa jual sampai 40 sampai 50 kilogramTapi sekarang, paling bisa 30 sampai 35 kilgram sajaOtomatislah, membuat pendapatan berkurangApalagi menjelang Lebaran seperti ini,” tegasnya.

Ismail menjelaskan, permintaan baru akan meningkat menjelang H-4 dan puncaknya H-2Di rentang waktu itu, sesuai dengan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, rata-rata Ismail bisa menjual daging hingga mencapai 300 sampai 400 kilogram.

“Kalau sekarang paling hanya 35 kilogram, tapi nanti H-4 bisa mencapai 150 sampai 200 kilogram per harinyaPuncaknya di H-2Itu kira-kira bisa sampai 400-an kilogramDi H-1 sudah mulai menurun, dan paling hanya 200 sampai 300 kilo saja,” jelasnya.

Untuk harga, Ismail mengungkapkan, diperkirakan akan sama saat menjelang Ramadan atau biasa disebut punggahanDi masa punggahan yang lalu, harga per kilogram daging lembu mencapai Rp75 ribu.

“Setiap tahun kenaikan rata-rata Rp11 ribuJadi kalau sekarang harganya Rp64 ribu, mungkin nanti saat H-4 sampai H-1 sekitar Rp75 ribu perkilogram,” tutupnya.

Sementara itu di Belawan warga yang kurang mampu menyerbu pasar murah di halaman kantor lurah maupun camat, Jumat (3/9)Pantauan wartawan Sumut Pos sejak pagi warga sudah tampak berkumpul di depan pasar murah untuk membeli sejumlah bahan kebutuhan pokok seperti gula, tepung, mentega, maupun minyak makan dan telur.

Warga memang sengaja belanja di pasar murah karena harga di pasar tradisional yang berada di Belawan, Labuhan dan Marelan sudah merangkak naikSeperti beras dari Rp6.500 per kilogram naik menjadi Rp7.500 per kilogram, gula sudah mencapai Rp12.000 per kilogram sedangkan di pasar murah Rp8.500 per kilogram.

Seorang warga, Sulastri (45) mengatakan, pasar murah  sangat membantu orang-orang yang tidak mampu untuk melengkapi kebutuhan menjelang Lebaran(ari/mag-11)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Stok BBM Ditambah 25 Persen


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler