Ayam Malaysia Leluasa Lewati Perbatasan

Sabtu, 04 September 2010 – 15:01 WIB

PONTIANAK -- Ada dugaan kuat, daging dan hewan asal Malaysia masih leluasa masuk ke Kalimantan Barat (Kalbar) melalui pintu resmi EntikongHasil investigasi Asosiasi Agrobisnis Perunggasan (AAP) Kalbar, tidak hanya daging ayam dan sapi beku saja yang bisa masuk, tapi ayam broiler hidup pun bisa leluasa diselundupkan

BACA JUGA: Stok BBM Ditambah 25 Persen

AAP Kalbar mendesak aparat penjaga pintu perbatasan seperti pihak karantina hewan memperketat pengawasannya.

Ketua Harian AAP Kalbar, Suryaman mencurigai, ayam hidup masuk melalui pintu resmi Entikong saat border tersebut baru dibuka dan ketika akan ditutup saat sore hari
Menurut Suryaman, bongkar muat ayam dari Malaysia tersebut ada yang dilakukan di daerah Balai Karangan.

Suryaman juga menduga ada sekitar tiga pengusaha menampun, yang rata-rata sehari mengambil ayam broiler dari Entikong sekitar 200 hingga 300 ekor dengan harga Rp22 ribu per kilogram

BACA JUGA: Kenaikan Elpiji 3 Kg Bisa sebelum Lebaran

Dari pengumpul, ayam hidup tersebut dibeli pedagang seharga Rp23 ribu perkilogram
Sementara jika membeli ayam hidup yang dipelihara peternak dari Sosok dan bodok, hargnya mencapai Rp26.000/kg

BACA JUGA: BI Rate Tertambat di 6,5 Persen

"Ayam ilegal dari Jiran ini jelas memukul peternak lokal," tegasnya.

Sementara untuk daging ayam beku dari Jiran yang masuk ke Kalbar, Suryaman memperkirakan jumlahnya bisa mencapai 20-25 ton perhari"Kami meminta ketegasan aparat dalam melakukan pengawalan iniSemua pihak, mulai dari karantina, aparat kepolisian, serta beacukaiJika memang ada oknum yang bermain, pimpinan mereka harus mengambil tindakan tegas," kata Suryaman.

Kepada pemerintah Malaysia, AAP juga berharap agar bisa tegas"Sehingga tidak ada lagi upaya penyelundupan daging dari Jiran ke Kalbar karena dampaknya yang merugikan masyarakat terutama aspek kesehatan"Malaysia melarang peternaknya menjual ayam hidup ke negara tetangganyaBegitu pula dengan Kalbar, melarang pemasukan daging ayam dari JiranKarena itu kami minta ketegasan aparat untuk menindak ini," katanya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan dan Kehewanan Provinsi Kalimantan Barat A Manaf Mustafa meminta Pemerintah Kota Pontianak melakukan pendataan dan penertiban para pedagang dadakan yang menjual daging sebelum Lebaran(zan/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ekspor Nonmigas Capai USD10,6 Miliar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler