Daging Kurban Jangan Dibungkus Kresek, BAHAYA!

Senin, 12 September 2016 – 02:54 WIB
Ilustrasi. Foto: Radar Kedu

jpnn.com - PONTIANAK - Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Pontianak Qory Panjaitan melarang masyarakat memasukkan makanan jadi (siap saji) ke dalam kantong kresek.

“Saya meminta masyarakat menolak, jika membeli pangan yang dikemas secara langsung menggunakan kantong kresek berwarna, terutama warna hitam,” kata Qory Panjaitan, Kepala BPOM Pontianak, Sabtu (10/9) kemarin.

BACA JUGA: Pasangan ABG Kena Razia saat Karaoke, Si Cewek Sedang Gituin Cowoknya

Qory juga meminta panitia kurban tidak membungkus daging sapi maupun kambing menggunakan kantong kresek.

“Sebenarnya publikasi BPOM RI berkaitan dengan ini, juga dalam rangka Iduladha (kurban). Setidaknya menggunakan wadah lain, kemudian dibungkus menggunakan plastik kresek, itu tidak apa-apa,” ungkap Qory.

BACA JUGA: Polair Gagalkan Penyelundupan Ribuan Bola Lampu

Larangan tersebut mengacu pada hasil pengawasan BPOM RI. Khusus kantong kresek berwarna, terutama hitam kebanyakan merupakan produk daur ulang.

“Jadi jangan menggunakan kantong plastik kresek daur ulang tersebut untuk mewadahi langsung makanan siap santap,” tegas Qory.

BACA JUGA: Short Time Rp 800 Ribu, Long Time Rp 2 Juta, Tapi Harus di Hotel

“Makanan yang dibeli jangan bersentuhan langsung dengan kantong kresek (hitam dan lainnya). Kecuali makanan itu dilapis dulu dengan kantong transparan (kantong es). Kemudian dimasukan ke dalam plastik kresek hitam, itu tidak apa-apa. Karena tidak bersentuhan langsung,” sambung Qory.

Menurut Qory, kantong kresek hitam bisa saja mengandung logam berat. “Memang tidak berdampak langsung. Tetapi ini berdampak di kemudian hari. Karena bisa menyebabkan penyakit autis. Misalkan saja ibu-ibu yang sedang hamil harus mewaspadainya,” bebernya.

Di sisi lain, Dinas Pertamanan dan Kebersihan Kota Pontianak tidak bisa berbuat banyak. Mereka hanya bisa mensosialisasikan serta mengimbau masyarakat agar tidak menggunakan kantong kresek.

“Kita sudah sosialisi, lebih baik menggunakan kantong yang bisa digunakan berkali-kali. Bukan plastik kresek, karena kandungannya berbahaya. Bahkan dibakar juga berbahaya, 500 tahun baru hancur. Kita kenalkan ke masyarakat yang lebih baik bukan kresek,” ujar Sri Sujiarti, Kepala Dinas Pertamanan dan Kebersihan Kota Pontianak.

Terpisah, Dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Kimia Universitas Tanjungpura (Untan) Afghani Jayuska menjelaskan, plastik mengandung bahan polimer anorganik yang terbagi dari beberapa jenis.

“Yang digunakan untuk plastik pembungkus itu biasanya jenis PVC,” kata Afghani.

PVC merupakan jenis yang paling sulit dan lama untuk diurai. Plastik jenis ini memang tidak dianjurkan untuk pembungkus makanan, terlebih yang masih panas atau hangat.

“Jika untuk makanan seperti buah, atau makanan yang terbungkus, itu tidak apa-apa. Namun tidak untuk makanan yang akan dimakan langsung, apalagi dalam kondisi panas,” jelasnya.

Apakah ada perbedaan antara plastik bening dan hitam? Afghani mengatakan tidak ada perbedaan. “Sama saja, plastik hitam, merah itu cuma dikasih pewarna, tapi sama saja,” tegasnya. (rk/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penting! Cara Mudah Mengetahui Ikan Berformalin


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler