jpnn.com - JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan enggan menanggapi beredarnya risalah hasil keputusan Pertamina akan mengakuisisi PT Perusahaan Gas Negara (PGN). Saat dikonfirmasi soal memberikan persetujuan akuisisi terebut, Dahlan belum mau berkomentar banyak.
"Saya enggak mau ngomong soal itu (Pertamina akuisisi PGN-red)," ujar Dahlan singkat di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (15/1).
BACA JUGA: Targetkan Penyaluran KUR Rp 38 triliun
Pria asal Magetan itu sampai saat ini memang masih bungkam terkait kabar Pertamina mengakuisisi PGN. Dahlan memang berujar bahwa dirinya masih menunggu waktu yang tepat untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
"Belum tepat waktunya, nanti ada waktunya," terang dia.
BACA JUGA: UU Minerba Direvisi, 500 Ribu Buruh Di-PHK
Pemerintah selaku pemegang saham Pertamina dan PGN memang tak boleh bicara banyak soal rencana ini. Alasannya karena PGN merupakan perusahaan publik. Sebab informasi ini bisa mempengaruhi harga saham PGN.
Sebelumnya beredar risalah persetujuan pemerintah yang menyetujui opsi akuisisi yang dilakukan PT Pertamina kepada PT PGN. Risalah tersebut tertuang dari rapat Menteri BUMN bersama Dewan Direksi dan Komisaris PT Pertamina yang berlangsung di Jakarta Selasa (7/1) lalu. Rapat itu juga dihadiri Deputi Kementerian BUMN Dwiyanti Tjahjaningsih.
BACA JUGA: Presiden SBY Beri Motivasi Wirausahawan
Hasil yang disepakati adalah saham PT Pertamina terhadap perusahaan hasil merger PT Pertagas dan PT PGN adalah 30-38 persen. Sementara pemerintah selaku pemegang saham menguasai 57 persen akan memiliki 36-40 persen.
Untuk publik yang menguasai 43 persen saham menjadi 26-30 persen saham. Dengan demikian, Pertamina akan menjadi pemegang saham mayoritas sekaligus pengendali perusahaan hasil merger dengan porsi 70-74 persen. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertamina Minta Anggota DPR Tak Asal Ngomong
Redaktur : Tim Redaksi