jpnn.com - JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan punya alasan tersendiri mengapa dirinya mau pasang badan terkait kisruh kenaikan harga elpiji 12 kg selama seminggu terakhir. Sebagai pemimpin di perusahaan pelat merah, Dahlan tak mau lari dari tanggung jawab.
"Begini, pemimpin yang baik itu belum tentu bapak yang baik dan bapak yang baik belum tentu bisa jadi pemimpin yang baik. Itu prinsipnya. Salah satu pemimpin yang baik itu harus mau bertanggung jawab. Jadi kan harus ada yang berani pasang badan," ujar Dahlan di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (7/1).
BACA JUGA: Tekan Pertamina, SBY Disebut Pahlawan Kesiangan
Lebih lanjut, pria asal Magetan ini menjelaskan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang baik tidak selalu melewati perjalanan yang mulus. Terlebih, seorang pemimpin harus dihadapkan dengan berbagai karakter sifat masyarakat, yang belum tentu mendukung.
"Di Indonesia terlalu banyak bapak yang baik, karena namanya anak itu kan macem-macem. Saya anggap anak itu rakyat, ada yang nakal, ada yang manja, ada yang rasional, ada yang ingin mau maju, ada yang malas, ada yang yang rajin. Keluarga juga begitu, kalau anaknya banyak, sifat masing-masing anak nggak sama," jelasnya.
BACA JUGA: Pasek Pertanyakan Keterangan Suaidi
Karenanya sebagai pemimpin, Dahlan dituntut untuk mengambil keputusan yang terbaik. Dan keputusan yang baik itu diakuinya belum tentu berbuah manis dan dianggap baik oleh semua orang.
"Jadi pemimpin itu harus memutuskan, meski pahit rasanya. Kadang manis, kadang nggak menyenangkan, kadang menyenangkan. Itu tanggung jawab seorang pemimpin," tutup mantan Dirut PLN. (chi/jpnn)
BACA JUGA: PPP Usung Tema Menuju Indonesia Berkah
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sutan Bathoegana Kecipratan Duit dari Bos Kernel Oil
Redaktur : Tim Redaksi