jpnn.com - JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan meminta agar semua pihak tak menyalahkan Direktur Pertamina Karen Agustiawan terkait keputusan menaikkan harga elpiji 12 kg sebesar Rp 3.959 per kg. Dahlan juga menegaskan akan bertanggungjawab sepenuhnya menyelesaikan kisruh masalah ini.
"Pokonya jangan salahkan Dirut Pertamina (Karen Agustiawan-red) dan ini bukan masalah pasang badan, karena ini memang bagian dari tanggungjawab saya," ucap Dahlan di Gedung Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di Jalan Gatot Subtoto, Jakarta, Senin (6/1).
BACA JUGA: Blok Cepu Capai Produksi Puncak
Mantan Dirut PLN ini mengatakan bahwa Pertamina mempunyai alasan kuat untuk menaikkan harga elpiji kemasan 12 kg, yaitu lantaran mengalami kerugian hingga mencapai Rp 7 triliun dalam audit BPK.
"Salah satu alasan Pertamina menaikkan harga, karena temuan dalam pemeriksaan tahunan BPK. Satu temuan itu Pertamina rugi Rp 7 triliun dan kerugian yang terbesar dari elpiji 12 kg. Nah kemudian ada rekomendasi supaya elpiji naik, dan diberi batas waktu 60 hari, tapi juga ada rekomendasi lain yang dipakai dasar oleh Pertamina," sebutnya.
BACA JUGA: Awal Tahun Harga Daging Naik
Namun ternyata kata Dahlan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) keberatan dengan kenaikan harga elpiji 12 kg yang mencapai 60 persen dari harga sebelumnya.
"Bahwa presiden menghendaki jangan naik setinggi itu, meskipun Dirut Pertamina menyatakan dengan kenaikan harga segitu, Pertamina masih saja tetap merugi. Intinya presiden memutuskan jangan naik setinggi dan ini yang akan kita bicarakan dengan BPK," papar pria asal Magetan. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Dukung Kenaikan TTL untuk Industri
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertamina Bantah Ada Kelangkaan Pasokan Elpiji
Redaktur : Tim Redaksi