Dahlan Iskan Bekali 1.000 Santri Bela Negara di Markas TNI AL

Selasa, 24 November 2015 – 05:33 WIB
Sebanyak 1000 santri pelayaran bela negara disambut dengan upacara militer dipimpin oleh Pangarmatim, Laksamana Muda TNI Darwanto. FOTO: DOK.Koarmatim for JPNN.com

jpnn.com - SURABAYA - Sebanyak seribu santri se-Nusantara tiba di dermaga Madura, Senin (23/11). Mereka diangkut dengan KRI Banda Aceh dan berlayar selama dua hari dari dermaga Kolinlamil, Jakarta. Selama di Kota Pahlawan, peserta pelayaran diajak mengenal pangkalan terbesar TNI-AL tersebut.

Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan, Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf, serta Panglima Armatim Laksda TNI Darwanto akan memberikan bekal soal bela negara kepada mereka.

BACA JUGA: Warga Papua Barat Tagih Janji Jokowi Bangun Pelabuhan Sorong

Peserta pelayaran berasal dari berbagai kalangan muda. Selain santri pondok pesantren, ada wakil pelajar madrasah aliyah (MA) maupun SMA/SMK, tokoh-tokoh pemuda, mahasiswa, dan komunitas Islam Nusantara.

''Berada di pangkalan besar dan mengikuti apel akbar di bawah komando panglima (Pangarmatim), sadar atau tidak, ada proses internalisasi dalam otak paling dalam agar Anda nanti harus berada di tempat besar seperti ini,'' ungkap Dahlan saat memberikan pembekalan di gedung Panti Tjahaja Armada setelah upacara militer penyambutan pelayaran. 

BACA JUGA: Kecewa, Komisi II DPR Tolak Staf Menteri Yuddy, Nasib Honorer K2 Mengambang

Spontan, aplaus di­berikan peserta pelayaran yang memadati gedung megah tersebut.

Mayoritas peserta yang masih muda membuat pria kelahiran Magetan itu optimistis terhadap masa depan mereka saat mencapai usia produktif 28-30 tahun. 

BACA JUGA: Siapa Nih Politikus Yang Menutup Wajah Usai Ditahan KPK

Apalagi setelah mereka ''meniduri'' kapal perang canggih produksi PT PAL dalam pelayaran melintasi Laut Jawa. 

Pengalaman tersebut sangat langka bagi kalangan santri mengingat pelayaran bela negara itu adalah yang perdana. ''Mudah-mudahan ada pelayaran lanjutan,'' ujar Dahlan.

Darwanto juga mengungkapkan pengalamannya. Sebelum menjadi tentara, dia adalah pemuda hasil pengajian. 

''Saya punya mimpi keliling dunia dan itu bisa terwujud ketika Presiden Soeharto pada 1986 menugaskan berlayar dengan KRI Arung Samudera selama 1 tahun 20 hari,'' jelasnya. 

Pelayaran keliling dunia sekaligus menunjukkan kepulauan Nusantara Indonesia kepada masyarakat dunia. (sep/c5/agm) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rieke Sebut Saham HPH di JICT Mestinya Hanya 26 Persen


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler