jpnn.com - JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengaku setuju dengan usulan Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi agar perusahaan pelat merah menunda impor pesawat dan lokomotif. Namun, Dahlan menegaskan bahwa hal itu tidak bisa dilakukan bagi BUMN yang terlanjur meneken kontrak pengadaan seperti halnya PT Garuda Indonesia (Persero) dan PT KAI (Persero).
"Kalau sudah diteken kontrak tidak mungkin (dibatalkan,red), bisa rugi nggak karuan. Tapi kalau belum teken kontrak baru rencana, saya setuju kalau rencana impor itu ditunda,” kata Dahlan di Jakarta, Minggu (8/9).
BACA JUGA: PBNU Ingatkan Potensi Bahaya atas Penguasaan Aset Bangsa
Sebelumnya Kementerian Perdagangan berencana meminta BUMN untuk menunda impor barang modal dengan nilai besar guna mengurangi beban defisit neraca perdagangan. Barang-barang itu antara lain pesawat dan lokomotif kereta api.
Salah satu perusahaan BUMN yang gencar mengimpor pesawat ialah Garuda Indonesia. Tahun ini saja, Garuda akan menerima 24 pesawat baru. Selain mendatangkan empat armada Boeing 777-300ER, Garuda Indonesia juga akan menerima tiga Airbus A330, 10 Boeing 737-800NG, dan tujuh Bombardier CRJ1000 NextGen.
BACA JUGA: Menpera: Rupiah Anjlok Tidak Pengaruhi Harga Rumah
Sementara, anak perusahaan Garuda Indonesia yang bergerak di segmen low cost carrier, Citilink, tahun ini akan menerima 11 armada A320-200. Sedangkan untuk PT KAI, tahun ini akan memesan 100 unit lokomotif asal Amerika Serikat dan Jerman yang datang secara berkala hingga tahun 2014 mendatang. (chi/jpnn)
BACA JUGA: PT Jamsostek Siapkan Pondasi BPJS Ketenagakerjaan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kedelai Lokal tak Sampai ke Pengusaha Tempe
Redaktur : Tim Redaksi