Dahlan Iskan Tegaskan, Rusun Hanya untuk Warga tak Mampu

Senin, 25 November 2013 – 18:16 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menyediakan tempat hunian yang layak bagi masyarakat kurang mampu.

Beberapa kali Dahlan kerap mengunjungi rumah susun yang tengah digarap oleh PT Perum Perumnas. Kunjungan itu dalam rangka memastikan proses pengerjaan rusun berjalan sesuai harapan. Dahlan pun menceritakan sedikit mengenai hasil kunjungannya.

BACA JUGA: Pertamina Diminta Fokus Mengurus Minyak Saja

"Ketika saya meninjau di rumah susun, menurut saya sudah sangat bagus. Nyamuk mungkin cuma satu dan beberapa temannya," ucap Dahlan saat memberikan sambutan di acara seminar Munas REI 2013 di sebuah hotel di Jakarta, Senin (25/11).

Dahlan juga mewanti-wanti agar Perum Perumnas lebih ketat mendata warga yang ingin tinggal di rusun. Kalau perlu memberikan syarat yang sangat sulit agar warga yang mampu tidak ikut menghuni rusun.

BACA JUGA: Cueki Travel Warning, ABG Aussie Tetap Serbu Kuta

"Memang syaratnya sederhana yaitu belum punya rumah. Menurut saya syarat itu kurang. Siapa tahu ada yang tidak punya rumah karena menumpang tinggal di rumah mertua. Belum lagi ada orang yang sebenarnya mampu membeli rumah tapi masih menumpang pada mertua. Nah menurut saya kejadian seperti ini tidak boleh terjadi lagi. Rusun itu harus bisa dinimati oleh kalangan paling bawah," tegasnya.

Dahlan juga mengaku telah menyampaikan idenya pada Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo terkait pembenahan rumah untuk warga yang kurang mampu dan yang masih tinggal di tanah pemerintah.

BACA JUGA: Suku Bunga Riil Tarik Minat Asing

"Sudah saya sampaikan ke Pak Jokowi perumahan yang dibangun dengan dana APBN sebaiknya menyelesaikan perumahan kumuh, bukan yang baru. Sehingga konsep ke depan perumahan yang didanai APBN dengan konsep bedol desa atau bedol RW. Itu dilelangkan untuk mereka yang mau meningkatkan kehidupannya ke arah yang lebih baik," beber peserta konvensi capres Partai Demokrat itu.

Jangan sampai, lanjut Dahlan, anak menjadi korban dari pertumbuhan di lingkungan yang kurang baik. Maka itu orangtua juga harus memikirkan nasib anaknya ke depan.

"Anak jangan ikut jadi korban seperti bapaknya. Bapaknya boleh tinggal di rumah kumuh, tapi anaknya jangan. Pindah ke rumah susun yang bagus, sehingga bedol RW atau desa bisa terwujud dengan baik," harap bekas Dirut PLN ini. (chi/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kebut Tol Trans Sumatera


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler