jpnn.com - JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan punya cara tersendiri untuk mendorong penguatan rupiah dari lingkup kerjanya. Cara tersebut dilakukan dengan menghimbau perusahaan pelat merah yang berorientasi ekspor untuk menggenjot kinerjanya.
Langkah tersebut diambil untuk meningkatkan devisa hasil ekspor sehingga defisit neraca perdagangan berkurang.
BACA JUGA: Tekanan ke Rupiah Hingga 2014
Hal tersebut diungkapkan dalam acara BUMN Marketing Day 2013 yang diselenggarakan Majalah BUMN Track, BUMN Marketeers Club, dan MarkPlus Inc di Jakarta kemarin (27/8).
BACA JUGA: DPR Prediksi Anjloknya Rupiah jadi Alasan NAA Nego Inalum
Menurutnya, BUMN harus mempunyai peran aktif sebagai stabilisator neraca perdagangan Indonesia. "Dalam kondisi mini crisis seperti sekarang ini, BUMN harus meningkatkan perannya sebagai pendorong perekonomian nasional. Ini momentum yang juga baik bagi BUMN," jelasnya.
Dari semua BUMN, perusahaan yang mempunyai produk ekspor punya potensi mengambil peran. Sebab, perusahaan tersebut bisa menggenjot pasar ekspor dan meraup dollar yang lebih banyak.
BACA JUGA: Banyak Rumah Tak Layak Huni
Dengan begitu, pasokan dollar Amerika Serikat di Indonesia bisa meningkat dan pemerintah mampu meneruskan kebijakan moneter. Selain itu, defisit transaksi berjalan pemerintah juga bisa ditekan. "BUMN harus mampu sekuat tenaga meningkatkan pendapatannya," tuturnya.
Justru, selain memberi manfaat kepada ekonomi nasional, langkah tersebut juga bisa menguntungkan perusahaan itu sendiri. Contohnya, eskportir karet. Setelah dua tahun menderita, kini pengusaha-pengusaha itu bisa memperoleh untung yang cukup besar.
"Kemudian PTPN X, yang ekspor mendapatkan dolar saya ucapkan selamat. Ini harus dimanfaatkan sebesar-sebesarnya meningkatkan ekspor produk-produk BUMN," ungkapnya.
Meski begitu, dia juga sadar ada beberapa anak buahnya yang kebagian penderitaan. Terutama, perusahaan yang harus menggunakan dollar AS untuk operasi dan pembelian bahan baku.
"Yang menderita saya ucapkan tabah, hidup ya begitu tidak ada mendung di tempat sama terus menerus. Semua orang merasakan itu. Ini yang membuat seorang matang. Ini membuat perusahaan menjadi pintar," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, dia juga terus memberikan apresiasi kepada BUMN yang sudah menunjukkan kemampuannya dalam memajukan perusahaan. Hal tersebut disampaikan dalam penghargaan BUMN Marketing Award 2013 dengan tema "Marketing for Inovation".
Dalam penghargaan yang disusun oleh Majalah BUMN Track itu, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) menjadi peringkat pertama dalam gelar The Best BUMN on Marketing. Gelar tersebut juga diperoleh PT BNI dan PT BRI di peringkat kedua dan ketiga.
"Mereka yang terpilih di sini tidak hanya memiliki kemampuan presentasi, tapi juga mampu meyakinkan orang lain. Saya melihat ini kenyataannya sehari-hari," terangnya. (bil)
Pemenang BUMN Marketing Award 2013
The Best BUMN on Marketing
1. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
2. PT Bank Negara Indonesia Tbk
3. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
The Best Chief Marketing Officer 2013 Muhammad Awaluddin PT Telkom Tbk
The Best Tactical Marketing Officer 2013 A. Toni Soetirto dari PT BRI Tbk
Special Mention Marketing 3.0 PT Jamsostek Persero
Special Mention New Wave Marketing PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)
Special Corporate Marketing Recognition Award
1. PT Pertamina (Persero)
2. PT Garuda Indonesia Tbk
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Ajak DPR Koreksi Target Pertumbuhan Ekonomi
Redaktur : Tim Redaksi