jpnn.com - JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan meminta rencana BRI membeli satelit komunikasi bekerja sama dengan Space Systems/Loral, LLC dan Arianespace tidak dijadikan konsumsi fitnah.
Sebab kata Dahlan, pembelian satelit itu sudah disetujui oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Menteri Kominfo Tifatul Sembiring.
BACA JUGA: Infrastruktur Daerah Harus Libatkan Swasta
"Pro kontra dari mana, itu bukan pro kontra. Pro kontra itu tidak begitu, itu namanya fitnah," kata Dahlan di Jakarta, Selasa (29/4).
Dahlan bahkan menegaskan, perbankan di Indonesia saat ini perlu mempunyai satelit untuk mengembangkan jaringan bisnisnya, terutama sampai ke pelosok pedesaan. Dibanding negara lain, BRI lebih membutuhkan satelit.
BACA JUGA: Menpera Atur Harga Rumah Tiap Provinsi Berbeda
"BRI sangat perlu, kalau di RRC atau India itu tidak perlu, kenapa? Dia daratan, semua bisa diatasi dengan fiber optik, ini kepulauan begini besar dan sekarang BRI itu sudah menjadi mikro banking terbesar di dunia," papar Dahlan.
Seperti apa kemampuan perbankan Indonesia dalam membuat satelit?
BACA JUGA: Harga Rumah Diatur Berdasarkan Provinsi
"Kita pengin sekali dalam lima tahun ke depan sudah mampu (membuat satelit). Kita punya satu ahli, tapi kan satu ini harus satu tim besar yang sangat ahli ya, dan itu menjadi tim di BRI," jawab mantan direktur utama PLN itu.
Selain sangat ahli, lanjut Dahlan, tim itu juga dipercaya hingga internasional. Sehingga Indonesia tak perlu ragu terhadap rencana ini.
"Mereka sudah mengusulkan kepada saya untuk meluncurkan satelit sendiri, dia sudah tahu dari mana meluncurkannya," sebutnya.
"Jadi kalau BRI mau meningkatkan kapasitasnya dan meningkatkan terus sizenya harus bicara ke depan," imbuhnya.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Subsidi Dihapus, Harga Rumah Naik
Redaktur : Tim Redaksi