jpnn.com - JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menganjurkan pada wartawan muda untuk rajin membaca novel karya siapapun yang dianggap baik dan menginspirasi.
Sebagai senior yang sudah malang melintang lama di dunia jurnalis, Dahlan paham betul bagaimana cara menulis yang enak.
BACA JUGA: Boediono Diharapkan Ungkap juga Kasus BLBI
Karenanya kata Dahlan, membaca sebuah novel adalah salah satu cara yang dapat mempengaruhi cara menulis seseorang. "Kenapa baca novel saya anjurkan pada wartawan muda? Baca buku novel karya yang baik dapat mempengaruhi gaya tulisan," beber Dahlan di Istora Senayan, Jumat (7/3) petang.
Dengan membaca novel pula, hingga saat ini Dahlan mengaku masih bisa menjaga 'rohani' perasaannya dari pikiran yang buruk maupun niat jahat. Makanya hingga kini mantan Dirut PLN ini masih gemar membaca novel ataupun karya sastra.
BACA JUGA: MPR: PK Cukup Dua Kali Saja
"Kalau saya tidak baca karya sastra, saya takut rohani saya kering dan jadi binatang ekonomi atau pun jadi binatang yang rakus," terang dia.
Novel, secara tak langsung menurut Dahlan dapat membentengi dirinya dari ketamakan di duniawi. Sebab di dunia manusia kadang kerap tergoda.
BACA JUGA: KPK-PNPM Dukung Gerakan Nol Korupsi
"Perjalanan manusia itu dari miskin-kerja keras-setengah miskin- kemudian kaya. Kemudian di persimpangan jalan dia akan ketemu dengan yang namanya kaya baik hati atau dia akan kaya tapi rakus. Karena keinginan manusia itu enggak ada batasnya. Seperti orang yang suka korupsi, sudah punya lima mobil, tapi masih pengen nambah 25 mobil," sebutnya mengumpamakan.
Dahlan kemudian menambahkan, tahap terakhir setelah kaya yang biasanya menimpa banyak orang, yakni stroke. "Ada stepnya lagi setelah kaya raya, yaitu stroke. Nah pagar yang dapat membentengi itu adalah karya sastra," tukas mantan Ketua PWI Surabaya ini. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Samad Sebut Mendagri Terlalu Normatif
Redaktur : Tim Redaksi