Dahlan Ungkap Alasan Dirut PLN Mengundurkan Diri

Jumat, 06 Desember 2013 – 14:59 WIB

jpnn.com - SUBANG - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan angkat bicara mengenai kabar pengunduran diri Direktur Utama PLN Nur Pamudji dari jabatannya.

Nur dikabarkan ingin mundur karena diduga terlibat kasus dugaan korupsi proyek pengadaan flame turbin pada 12 Pembangkit Listrik Gas Sektor Pembangkit Belawan tahun anggaran 2007-2009.

BACA JUGA: Ekonomi Sulit, Masyarakat Tetap Pilih Produk Baru

Sebelumnya Rabu (27/11) lalu, Nur telah dipanggil Kejaksaan Agung sebagai saksi kasus tersebut. Mengenai kabar ini, Dahlan tak menampiknya.

"Sekitar 3 minggu lalulah, Pak Nur cerita kalau dia sedang bimbang dan ingin mengajukan pengunduran diri," ujar Dahlan usai menghadiri acara pelepasan ekspor perdana buah pisang milik PTPN VIII di Kebun Jalupang, Subang, Jawa Barat, Jumat (6/12).

BACA JUGA: Disaksikan Dahlan, PTPN VIII Ekspor Perdana Buah Pisang

Pada Dahlan, Nur membeberkan bahwa dia merasa bingung terkait tuduhan bahwa pihaknya sengaja melakukan penambahan-penambahan biaya di luar dari yang ditenderkan.

"Intinya menurut teori setelah sekian tahun kan onderdil pembangkit itu diganti dan sudah sesuai SOP. Semua ditenderkan dan pembangkitnya belum dibuka," terangnya.

BACA JUGA: Masyarakat Indonesia Dinilai Sangat Konsumtif

Selanjutnya, ketika mesin pembangkit dibuka ternyata ditemukan ada alat lain yang harus diganti. Jika tidak diganti alat ini berpotensi akan mati di tengah jalan dan akan terjadi pemadaman listrik.

"Ketika dibuka ternyata ada yang lain juga yang harus diganti. Untuk menentukan itu diganti atau tidak itu kan ahli mesin. Apakah nanti gantinya itu satu persatu atau sekaligus, itu harus ditenderkan dulu. Nah kalau dibuka lagi, ada lagi yang lebih parah kerusakannya dan harus diganti, ya begitu masalahnya," beber mantan Dirut PLN ini.

Saat ditender inilah harga-harga kerap tidak cocok dengan harga semula. Sehingga menimbulkan penambahan biaya. "Jadi setelah mesin PLN dibuka ada bagian yang mengkhawatirkan, sekalianlah diganti itu tender dan ada persoalan di situ," sebut Dahlan.

"Intinya selama ini Pak Nur merasa bahwa profesi kok dikriminalisasi sama orang-orang. Nah kalau seperti itu terus kan orang enggak akan ada yang berani jadi profesi teknik," imbuh pria asal Magetan ini. (chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rupiah Tergerus, Angka PDB Bakal Anjlok


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler